Melarang Warga Minum Tuak, Safrizal Dikeroyok Tetangganya
Bercak darah kering masih menempel di kaos yang dikenakan Safrizal alias Ucok (46), warga rumah susun, Komplek Asia Mega Mas
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-Bercak darah kering masih menempel di kaos yang dikenakan Safrizal alias Ucok (46), warga rumah susun, Komplek Asia Mega Mas, Medan Area saat membuat laporan penganiayaan, di Polsek Medan Area, Kamis (12/10/2015) petang.
Penganiayaan yang dialaminya lantaran melarang sejumlah pemuda minum tuak (minuman keras tradisional Sumut)
Ucok mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Medan Area bersama istrinya Rosmawati.
Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan sesekali Ucok memegang luka dibagian kepala kirinya.
"Luka di kepala sebelah kiri karena dihamtam (pukul) batu dan balok yang dilakukan Titi dan teman-temannya. Awalnya, aku melarang mereka minum tuak di warung kopi kami," ujar Rosmawati kepada www.tribun-medan.com, Kamis petang.
Rosmawati menceritakan, setelah dia bersama suaminya (Ucok) melarang beberapa untuk pemuda minum tuak, beberapa pemuda langsung marah-marah serta melakukan penganiayaan.
"Awalnya aku enggak kasih izin, karena mereka nanti mabuk-mabuk di warung. Setelah mereka marah-marah kami jadi berantam, mereka pukul suamiku rame-rame," katanya.
Dia menambahkan, tidak terima aksi kekerasan yang dilakukan para pemuda itu kepada suaminya (Ucok) tersebut. Oleh sebab itu, meminta kepada Kapolsek Medan Area untuk segera menangkap pelaku pemukulan.
Sedangkan, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Area, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alexander Pilliang mengaku belum menerima laporan tersebut.
"Belum ada kita terima laporan korban," ungkapnya.