Diserang Tumor, Gadis 17 Tahun Tak Bisa Berjalan, Kondisinya Kian Lemah
Sela Karmenian (17), gadis yang didiagnosa menderita tumor di selangkangan kaki kirinya ini tak bisa beraktivitas layaknya anak-anak pada umumnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di ruang tengah rumah, tubuh kurusnya hanya bisa tergolek lemah di atas kasur.
Kaki kirinya membengkak, mulai dari dekat selangkangannya hingga di bagian betis.
Sementara kaki kanannya kecil dan kurus.
Sela Karmenian (17), gadis yang didiagnosa menderita tumor di selangkangan kaki kirinya ini tak bisa beraktivitas layaknya anak-anak pada umumnya.
Ia sudah menderita tumor sejak sembilan bulan lalu.
Ibu Sela, Ade Sobariah mengatakan kondisi anak ketiganya ini mulai lemah saat didiagnosa menderita tumor.
"Berat tubuhnya terus turun. Terakhir ditimbang beberapa bulan lalu hanya 28 kilogram, sekarang mungkin hanya 25 kilogram," katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/04 Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Ia menceritakan, awalnya Sela merasakan sakit di pangkal paha kirinya bulan Februari 2015 lalu.
"Jadi waktu itu dia lagi main sama temennya, katanya sih ketendang. Dia memang anaknya tomboy. Lalu, dia mengeluh sakit, akhirnya saya putuskan untuk diurut dulu," kata Ade.
Setelah diurut, rupanya sakitnya tak kunjung sembuh.
Anaknya malah sering merasa kesakitan, dan pangkal paha kirinya juga mulai membengkak.
Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa ke sebuah klinik di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saat di sana, awalnya didiagnosa anak saya kena TB tulang. Terus dirujuk lagi ke PMI Kota Bogor karena kondisi anak saya makin lemah. Saat dirongent di PMI, ternyata ketahuan anak saya menderita tumor," terangnya.
Usai menjalani pengobatan di Rumah Sakit PMI Kota Bogor, anaknya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta.
Saat berobat di sana, anaknya diambil tindakan biopsi, atau bedah kecil untuk mengambil jaringan tumor untuk pemeriksaan labolatorium.
Namun, saat biopsi, anaknya mengalami pendarahan.
Kondisinya pun semakin lemah.
"Akhirnya biopsinya selesai, dan kini menunggu kabar kapan bisa dioperasi total. Cuma, dokter nggak bisa melakukan operasi total karena kondisi anak saya masih lemah," tuturnya.
Selama hampir lima bulan, anaknya hanya berobat jalan saja.
Sesekali ia harus transfusi darah karena HB-nya selalu turun.
"Selama ini saya pakai BPJS, cuma karena jaraknya jauh ke Jakarta, ongkosnya juga mahal. Terus terang biayanya memang berat," ungkap Ade.
Sudah hampir tiga bulan ini anaknya sudah tidak bisa berjalan karena kondisi tumornya semakin parah.
Tubuhnya pun semakin kurus dan lemah.