Akar Beringin Dicat Warna-warni, Wali Kota Malang Mencak-mencak
Sebelum mengecet beringin, DKP tak berkonsultasi terlebih dahulu dengan Anton.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Wali Kota Malang M Anton ikut berbicara terkait dicatnya pohon beringin di Alun-alun Merdeka Kota Malang. Ia mengaku, telah memarahi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).
Apalagi, sebelum mengecet beringin, DKP tak berkonsultasi terlebih dahulu dengan Anton.
“Saya sedang berada di Jakarta. Lihat di Facebook, sudah ramai soal beringin dicat itu. Masyarakat mengira saya yang menginstruksikan. Salahnya mereka (DKP) tidak berkonsultasi dulu sebelumnya. Saya langsung perintahkan untuk kembalikan beringin seperti semula,” kata Anton, saat dihubungi SURYA.co.id dari Malang, Sabtu (21/11/2015).
Sebenarnya, Anton menghargai niat DKP untuk menghilangkan kesan anker pada beringin di alun-alun. Akan tetapi, cara yang dipilih dianggap kurang tepat. DKP, katanya, kurang memperhatikan aspirasi masyarakat.
Sebelum mengecat, seharusnya DKP berkonsultasi juga ke beberapa pihak terkait, termasuk komunitas peduli lingkungan. Tujuannya agar pengecatan tak menuai polemik dikemudian hari.
“Saat saya tanya, DKP bilang hanya dicat dengan warna hijau saja. Tapi kenyataannya ada warna lain-lain juga jadi kelihatan seperti pelangi,” ungkap Anton. Hal itu membuat dia kecewa dan memerintahkan DKP agar beringin dikembalikan seperti semula. “Kalau saja sebelumnya mereka mau berkonsultasi, saya tentu akan berikan beberapa pertimbangan,” lanjutnya.
Soal pengelupasan cat yang membutuhkan waktu yang lama, Anton mengaku tak mau tahu. Pengelupasan itu sudah menjadi risiko DKP. Mereka dinilai harus bertanggung jawab dalam proses pengelupasan cat. Agar polemik tak terulang, pengelupasan juga harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai pengelupasan cat merusak beringin.
“Kita sudah mendapat penghargaan taman terbaik nasional. Jangan sampai hal-hal seperti ini merusaknya. Tapi bagaimanapun, saya tetap menghargai DKP. Banyak inovasi-inovasi bagus yang mereka buat selama ini. Ini mungkin kelengahan mereka saja,” pungkasnya. (Aflahul Abidin)