PDIP Sebar Tim Khusus Menangi Pilgub Kalimantan Utara
PDIP mengaku bakal habis-habisan untuk memenangkan jagoannya dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara periode 2015-2020.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP mengaku bakal habis-habisan untuk memenangkan jagoannya dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara periode 2015-2020.
PDIP mengusung pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio, dengan berkoalisi bersama Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan PPP.
Tak cukup itu, bahkan dijelaskan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto itu, pihaknya juga akan mengirim tim khusus untuk disebar di empat kabupaten dan satu kota yang masuk daerah pemilihan Pilgub Kaltra.
"Kami mengirim tim khusus yang akan tinggal hingga 9 Desember mendatang. Seluruh struktur PDIP diminta untuk bergerak memenangkan pasangan nomor urut dua dalam pemilihan Gubernur Kaltara. Semoga Kaltara akan dipimpin oleh pasangan yang tepat dan memiliki relasi baik dengan Pemerintah Pusat," kata Hasto Kristianto, Selasa (24/11/2015).
Selain mengirim timsus, Hasto juga menyerukan seluruh kader partai berlambang Banteng Moncong Putih itu ekstra berupaya bersama masyarakat demi memenangkan pasangan-pasangan yang diusungnya.
Dia meyakini jika jagoannya menang di Kaltara, hubungan Kaltara dengan Pusat akan berdampak pada kemajuan pembangunan.
"Presiden Joko Widodo, Gubernur dan Bupati dari PDIP ditambah lagi menteri yang ada kedekatan dengan PDIP akan semakin mempercepat kemajuan pembangunan Kaltara yang merupakan provinsi baru," ujarnya.
Meski begitu, klaim Hasto, seluruh kandidat yang diusung PDIP, baik calon dari internal maupun eksternal partai, harus tetap mengusung semangat kebhinnekaan. Tidak boleh membeda-bedakan apapun.
"PDIP mengutamakan kebhinekaan tidak mengenal beda status, agama, apalagi gender. Pilkada di Kaltara bukan perjuangan orang per-orang tapi disertai keyakinan bahwa Provinsi ini bisa mengejar ketertinggalan dengan Provinsi lain berkat adanya sejumlah Menteri dari PDIP," imbuhnya. (Edwin Firdaus)