Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama Tiga Bulan International Animal Rescue Evakuasi 20 Ekor Orangutan

Jika berdasarkan Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK) orangutan 2007-2017, semestinya kini tidak ada lagi orangutan di pusat rehabilitasi.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Selama Tiga Bulan International Animal Rescue Evakuasi 20 Ekor Orangutan
International Animal Rescue
Seekor orangutan (Pongo Pygmaeus) untuk dilepaskan di Resort Riam Berasap, Kalimantan Barat, Selasa (24/11/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK- Ketua Umum Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi (YIAR) atau International Animal Rescue (IAR), Tantyo Bangun menuturkan jika berdasarkan Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK) orangutan 2007-2017, semestinya kini tidak ada lagi orangutan di pusat rehabilitasi.

“Namun kini kenyataan sebaliknya, 2015 menjadi tahun rekor jumlah orangutan yang diselamatkan untuk dirawat dipusat rehabilitasi,” kata Tantyo, Rabu (25/11/2015).

Kurun tiga bulan terakhir ini saja kata Tantyo pihaknya sudah melakukan evakuasi hingga 20 orangutan.

“Di kawasan Taman Nasional Gunung Palung kita sudah melepasliarkan 15 orangutan,” katanya.

Sebelumnya, Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan (PPKO) Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) melakukan pelepasan enam individu orangutan (Pongo Pygmaeus) untuk dilepaskan di Resort Riam Berasap, Kalimantan Barat, Selasa (24/11/2015).

“Resort Riam Berasap ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara,”kata Heribertus, Humas YIARI atau biasa disebut juga dengan International Animal Rescue (IAR), Rabu (25/11/2015)

Berita Rekomendasi

Keenam orangutan ini terdiri dari empat orangutan jantan bernama Kaisar, Kamsia, Karet, dan Sinar, serta dua orangutan betina bernama Mira dan Nelly.

Sebelum dilepas liarkan, orangutan ini menjalani rehabilitasi di fasilitas IAR yang terdapat di Sungai Awan, Kabupaten Ketapang.

Heribertus menuturkan YIARI merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang penyelamatan dan konservasi satwa liar di Indonesia.

Berdiri sejak bulan Februari 2008, YIARI berkembang sebagai organisasi yang fokus pada upaya 3R+M yaitu rescue(penyelamatan), rehabilitation (rehabilitasi), release (pelepasliaran), monitoring (pemantauan satwa pasca pelepasliaran).

YIARI mempunyai dua pusat rehabilitasi satwa yaitu Pusat Rehabilitasi Satwa YIARI Ciapus-Bogor yang fokus pada upaya penyelamatan dan rehabilitasi satwa kukang (Nycticebus sp), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan beruk (Macaca nemestrina) serta Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI Ketapang, Kalimantan Barat khusus menangani orangutan (Pongo pygmaeus) dan kukang kalimantan .

YIARI juga terlibat dalam program pendidikan dan penyadartahuan kepada masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup satwa liar, melestarikan habitat dan meningkatkan kesejahteraan satwa liar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas