Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sawit Terkena El Nino, Pupuk Bio Organik Solusinya

Iklim El Nino dikhawatirkan membuat tanaman sawit stress karena kekurangan air dan unsur hara.

Editor: Sanusi
zoom-in Sawit Terkena El Nino, Pupuk Bio Organik Solusinya
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iklim El Nino dikhawatirkan membuat tanaman sawit stress karena kekurangan air dan unsur hara.

Dampak dari kekeringan ini, produksi buah dan rendemen minyak sawit diperkirakan lebih rendah untuk tahun depan. Supaya produksi tidak merosot drastis, pemilik kebun bisa mengaplikasikan pupuk bio organik seperti NPK Hi-Grade dan Haramax.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan produksi sawit akan turun 5 persen-10 persen pada 2016.

Sugiyono, Konsultan Perkebunan Sawit, menjelaskan penurunan produksi sawit dipengaruhi kurangnya pasokan air dan unsur hara selama kekeringan berlangsung. Kekeringan terjadi merata di sejumlah sentra perkebunan sawit antara lain Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi sampai Kalimantan.

Efek kekeringan baru dirasakan tanaman dalam jangka waktu enam bulan mendatang. Dampak dari kekeringan ini membuat diferensiasi seks sehingga perkembangan bunga mengarah kepada bunga jantan.

Ini berakibat produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit diperkirakan turun 2 kilogram per janjang. Sementara itu, rendemen minyak sawit akan berkurang sekitar 1,5 persen.

Solusi mengatasi El Nino, pemilik kebun disarankan memulihkan akar tanaman kembali. Sugiyono menuturkan pemulihan akar bisa membantu penyerapan air di saat hujan datang dan mempermudah penyerapan unsur hara dari pupuk. Supaya akar pulih disarankan pemberian dolomit ke tanaman. Kandungan kalsium di dalam dolomit akan membantu pemulihan akar.

Berita Rekomendasi

Selain dolomit, pekebun direkomendasikan untuk mengaplikasikan pupuk bio organik seperti Haramax dan NPK Hi-Grade. Kedua jenis pupuk ini diproduksi PT Satya Agrindo Perkasa bekerjasama dengan PT Kujang Agri Mulia.

Juswar Halim, Direktur Utama PT Satya Agrindo Perkasa, mengatakan penggunaan Haramax dan Hi-Grade dapat menghemat dosis pemupukan 30 persen-50 persen dibandingkan penggunaan pupuk lain.

Sebagai contoh, konsumen yang menggunakan NPK Hi-Grade bisa lakukan komparasi dengan pupuk NPK lain. Misalkan, konsumsi pupuk NPK merek lain mencapai 9-12 kg/pokok/tahun. Sedangkan, NPK Hi-Grade cukup rata-rata 6 kg/pokok/tahun.

“Pupuk Haramax dan NPK Hi-Grade membantu pemulihan akar karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat komplit. Kedua unsur hara ini dibutuhkan dalam proses pertumbuhan akar,” kata Sugiyono.

Di dalam Haramax dan NPK Hi-Grade, kata Sugiyono, terdapat pula kandungan Humic Acid maupun Mycorrhiza untuk menjaga ketahanan tanaman dari dampak negatif kekeringan. “Setelah mengaplikasikan Pupuk NPK Hi-Grade dan Haramax, maka pertumbuhan tanaman relatif lebih baik dan produksi tidak turun signifikan ketimbang pakai pupuk merek lain,” ujar Sugiyono.

Pupuk NPK Hi-Grade diperkuat beberapa jenis mikroba sesuai iklim Indonesia antara lain mikroba jenis azospirilium Sp.,azotobacter Sp., bacillus Sp.,Aspergillus Sp., Lactobacillus Sp., mycorhiza Sp., dan Tricoderma Sp.

Sebagai bentuk dukungan kepada industri sawit, PT Satya Agrindo Perkasa berpartisipasi sebagai peserta pameran di 11th Indonesian Palm Oil Conference and 2016 Price Outlook, 26 - 27 November 2015, di Bali, Nusa Dua Convention Centre.

Konferensi dan pameran tahunan ini adalah acara resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas