Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luas Habitat Bekantan di Banjar Menyempit karena Bangunan

Habitat asli bekantan di Kilometer 17 Gambut, Banjar, Kalimantan Selatan, semakin menciut karena berdirinya sejumlah bangunan.

Penulis: Rahmadhani
Editor: Y Gustaman
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Bekantan mati tetabrak pengendara bermotor, Selasa (1/12/2015).
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Petugas menggali liang untuk menguburkan bekantan tewas tertabrak pengendara bermotor, Selasa (1/12/2015).

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Hutan di Jalan A Yani, Kilometer 17 Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, merupakan kawasan hutan lindung dan habitat asli bekantan, satwa endemis Pulau Kalimantan.

Kepala BKSDA Kalsel Seksi II Banjarbaru, Ridwan, menyayangkan makin banyaknya bangunan berdiri di kawasan hutan lindung tersebut, sehingga areal habitat bekantan sempit dan tersisih.

"Memang kawasan itu adalah hutan lindung. Kenapa jadi banyak bangunan di sana, itu wewenang pemerintah daerah. Kami sendiri hanya fokus ke satwanya, memang sangat disayangkan," kata Ridwan, Rabu (2/12/2015).

BKSDA Kalsel Seksi II Banjarbaru belum pernah melakukan penelitian mendalam bagaimana kehidupan bekantan di kawasan Gambut, namun ia memperkirakan ada 20 sampai 30 bekantan tinggal dan hidup di kawasan tersebut.

"Paling mungkin adalah upaya evakuasi bagi para bekantan," imbuh dia.

Bekantan berukuran dewasa tewas mengenaskan akibat tertabrak pengendara motor di Jalan A Yani Kilometer 17 Gambut, Kabupaten Banjar, Selasa (1/12/2015) siang.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas