Tim Pejuang Optimis Menang di Pilgub Kaltara
Berdasarkan hasil survei tim konsultan pemenangan, Pasangan Pejuang (Jusuf-Marthin) unggul dalam semua aspek elektoral.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KALTARA - Pasangan Pejuang Kaltara, pasangan nomor urut 1 Jusuf SK dan Dr Marthin Billa dinilai paling berpeluang untuk menang pada Pilgub Kaltara, Rabu (9/12/2015) hari ini.
Berdasarkan hasil survei tim konsultan pemenangan, Pasangan Pejuang (Jusuf-Marthin) unggul dalam semua aspek elektoral. Diperkirakan Pasangan Nomor 1 ini akan meraih dukungan besar atau meraih dukungan mayoritas masyarakat Kaltara.
Hal itu menurut Isra Ramli, Tim Konsultan Pasangan Pejuang. Isra menjelaskan bahwa dukungan masyarakat terhadap Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan nomor urut satu ini sangat besar dan merata disemua wilayah Kaltara. Ia mengungkapkan, telah dilakukan 2 kali survei diseluruh wilayah Kaltara pada bulan Agustus 2015 dan November 2015, dan hasilnya konsisten menang dengan selisih yang makin membesar.
Pada survei pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pasangan Jusuf-Marthin memperoleh 44,8 persen, dan pasangan urut nomor dua Irianto Lambrie - Udin H (Irau) meraih 27,8 persen, dan sedang pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) sebanyak 27,4 persen.
Pada survei kedua yang dilakukan pada awal November 2015, keunggulan pasangan Jusuf-Marthin semakin besar. Pasangan Pejuang meraih dukungan 56,1 persen, pasangan urut nomor dua 26,3 persen, dan undecided voters mengecil, menjadi hanya 15,6 persen.
"Kami dari tim konsultan Pasangan Pejuang, memperkirakan pasangan Jusuf-Marthin akan unggul dalam Pilkada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara dengan perolehan suara sekitar 68,0 persen, pasangan Irau 32,0 persen, dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 70% pemilih," jelas Isra dalam siaran persnya.
Survei yang dilakukan ini menggunakan metodologi yang sudah teruji secara saintifik, yakni Multi-stage Random Sampling atau sample acak berjenjang. Pada kedua survei yang dilakukan jumlah sampel adalah sebesar 1200 responden yang diambil dari 45 kecamatan, 120 kelurahan/desa diseluruh wilayah Kaltara. Untuk pengambilan datanya, dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung oleh petugas survei yang terlatih.
"Dengan metodologi tersebut, distribusi sampling sangat proposional berdasarkan jumlah pemilih dimasing-masing wilayah kaltara," ujarnya.
Selanjutnya Isra Ramli menjelaskan bahwa keunggulan Pasangan Pejuang berasal dari beberapa faktor berikut. Pertama, pasangan ini adalah pasangan populer dan memiliki tingkat akseptabilitas tinggi, "Pasangan Pejuang adalah pasangan yang paling bisa diterima masyarakat Kaltara, dari segala kelompok dan golongan" tandasnya.
Kedua, Pasangan Pejuang adalah pasangan yang cocok dan saling melengkapi, baik dari kompetensi maupun dukungan elektoral. Secara personal, dr. Jusuf SK memiliki dukungan besar di wilayah pesisir dan perkotaan. Sedangkan DR. Marthin Billa memiliki dukungan solid di wilayah pedalaman.
Ketiga, citra kepribadian Pasangan Pejuang jauh lebih unggul dibandingkan dengan pasangan calon nomor urut dua. Aspek kepribadian tersebut menyangkut soal kepedulian kepada masyarakat, dianggap lebih jujur (dipercaya), berpengalaman, memiliki prestasi, dan bersih dari korupsi.
"Citra kepribadian Pasangan Pejuang unggul telak, mereka dianggap lebih baik, lebih bisa dipercaya dan lebih layak untuk memimpin Kaltara. Dalam Pilgub Kaltara, faktor figur merupakan faktor yang sangat menentukan. Sebagai pejuang yang melahirkan Provinsi Kaltara legitimasi Jusuf-Marthin menjadi Pemimpin Kaltara sangat kuat," tegasnya.
Ditambahkannya, besarnya dukungan terhadap Pasangan Pejuang didukung aspirasi masyarakat Kaltara yang menginginkan terjadinya perubahan kearah yang lebih baik. Ada 5 isu, masalah yang penting diselesaikan oleh pemerintahan kedepan; Mahalnya sembako, infrastruktur yang masih buruk, listrik byar-pet, kesulitan air bersih, serta telekomunikasi yang masih buruk, masih banyak blank-spot dan koneksi tidak stabil. "Itulah masalah yang diharapkan bisa dituntaskan dengan kepemimpinan yang baru", Katanya.
"Sebagai provinsi baru, masyarakat Kaltara menginginkan kepemimpinan yang mereka tahu, kenal baik, dan bisa percaya mewujudkan perubahan, pembangunan yang lebih baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama diwilayah pedalaman dan perbatasan," pungkasnya.