Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Ekstrem, Pencarian Nelayan Tenggelam Dihentikan

Tim SAR gabungan saat ini menghentikan pencarian dikarenakan cuaca ekstrem.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cuaca Ekstrem, Pencarian Nelayan Tenggelam Dihentikan
Tribun Timur/Alfian
Tim SAR Gabungan 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Memasuki hari kedua pencarian, Sabtu (19/12/2015), nelayan asal Galesong yang tenggelam belum juga ditemukan.

Tim SAR gabungan saat ini menghentikan pencarian dikarenakan cuaca ekstrem.

Pencarian hari ini dilakukan sejak pukul 06.30 Wita dengan menggunakan perahu karet.

Pencarian tersebut dilakukan hingga radius dua mil dari bibir pantai.

Adapun nelayan asal Galesong yang hilang sejak kemarin sore, Jumat (18/12/2015) yakni Syamsuddin Dg Ngantang (26).

"Belum ditemukan hingga sore ini, untuk sementara melihat cuaca yang ekstrem, kita istirahat dulu," ujar komandan tim SAR, Arianto Ardi, Sabtu (19/12/2015).

Berita Rekomendasi

Sebelumnya salah satu nelayan penumpang kapal penangkap ikan asal Galesong Makassar yang dinyatakan hilang telah ditemukan oleh Tim SAR gabungan.

Nelayan tersebut yakni Dg Tutu (22), ditemukan terdampar di bibir Pantai Akkarena Makassar, Jumat (18/12/2015) sekitar pukul 23.00 Wita.

Nelayan asal Galesong tersebut ditemukan dalam kondisi selamat. Ia kemudian langsung dibawa ke rumahnya.

Informasi penemuan nelayan yang hilang tersebut diperoleh dari Komandan Tim SAR, Arianto Ardi.

"Iya betul tadi malam kita temukan Dg Tutu sekitar jam 11 malam di sekitar bibir Pantai Akkarena, alhamdulillah ia selamat dan tadi malam juga langsung dibawa ke rumahnya di Galesong," ujar Arianto saat dihubungi via telepon, Sabtu (19/12/2015).

Hingga kini masih ada satu nelayan yang belum ditemukan yakni Syamsuddin Dg Ngantang (26) warga Desa Sampulungan Kabupaten Takalar.

Sebelumnya kapal pencari ikan asal Galesong tenggelam di sekitar pesisir Pantai Tanjung Bayang Kecamatan Tamalate, Jumat (18/12/15) sekitar pukul 14.00 Wita.

Empat orang nelayan selamat dan dua orang lainnya belum ditemukan. Sebelum kapal tersebut tenggelam awalnya mesin kapal mati sekitar satu mil dari bibir pantai.

Saat dalam perjalanan dari tempat pelelangan ikan di kawasan Paotere menuju tempat kapal tersebut biasa bersandar yakni di muara Sungai Jeneberang. Setelah 14 hari di laut mencari ikan.

Dikarenakan kondisi cuaca yang buruk, hujan deras, angin kencang disertai ombak besar mengakibatkan kapal tersebut tenggelam.

"Berdasarkan informasi yang dihimpun mesin kapal tersebut mati sekitar satu mil dari pesisir dan dikarenakan cuaca buruk, hujan deras dan ombak besar akhirnya menggulung kapal pencari ikan tersebut", ujar Arianto Ardi, Komandan tim SAR.

Dua orang nelayan yakni Nai Dg Naba (40) dan Dg Sila (30) selamat setelah berhasil berenang menggunakan jergen sebagi pelampung hingga tepi pantai sekitar pukul 15.00 wita. Nai Dg Naba yang merupakan pemilik kapal langsung melaporkan kejadian tersebut.

Dua nelayan lainnya yakni Dg Lili (25) dan Ramli (15) ditemukan oleh nelayan yang melintas kurang lebih satu mil dari pesisir pantai masih berusaha berenang sekitar pukul 17.00 wita.Keempat nelayan yang selamat tersebut langsung dibawa ke rumahnya di Galesong Kabupaten Takalar.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas