Jenazah Pilot Marda Sarjono Dimakamkan di TMP Madiun
Jenazah Letkol Penerbang Marda Sarjono (40), dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (21/12/2015).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Jenazah Letkol Penerbang Marda Sarjono (40), pilot T-50i Golden Eagle yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih tempur milik TNI AU di Yogyakarta, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (21/12/2015).
Pemakaman dilakukan secara militer dan dipimpin langsung Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI Dody Trisunu.
"Keluarga besar TNI AU sangat berduka cita. Kita kehilangan dua pilot terbaik. Alamarhum sangat berdedikasi dalam tugasnya hingga akhir hayat," ujar Dody Trisunu dalam sambutan upacara pemakaman militer ini, Senin (21/12/2015).
Ia meminta agar kecelakaan pesawat tempur latih di Yogyakarta itu tidak menyurutkan nyali prajurit TNI AU.
"Kejadian ini hendaknya membuat para prajurit untuk lebih meningkatkan lagi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Keluarga besar TNI AU juga mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan," kata dia.
Sebelum dimakamkan, jenazah Lekol Penerbang Marda Sarjono disemayamkan di rumah duka di Jalan Cendrawasih II/11, Komplek Lanud Iswahjudi, Magetan.
Jenazah diterbangkan dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan tiba di Lanud Iswajudi Magetan Minggu petang kemarin sekitar pukul 17.30 WIB dengan menggunakan pesawat CN-295.
Jenazah langsung ditempatkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi yang menjadi tempat tugas almarhum. Setelah itu, dipindahkan ke rumah duka sekitar pukul 20.17 WIB.
Letkol Penerbang Marda Sarjono adalah Komandan Skadron Udara Tempur 15 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan. Ia menjabat Danskadron Udara 15 sejak 29 September 2014.
Skadron Udara 15 khusus mengoperasikan pesawat tempur ringan T-50 Golden Eagle hasil pengembangan industri penerbangan Korea Selatan dan perusahaan penerbangan AS Lochkeed Martin.
Marda adalah alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1997. Sebelum menjadi Komandan Skadron Udara 15, ia menjabat Kepala Standardisasi dan Evaluasi Wing 3 Lanud Iswahjudi dan Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi.
Ia meninggalkan seorang istri Dian Ambarwati dan tiga orang anak, Nabila Shafa Nur Aliyyah (12), Asyifa Dianda Nur Aliyyah (5), dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono (4).