Pedagang Keranjang Parsel di Sidoarjo Keluhkan Sepi Pembeli
Para pedagang keranjang parsel di Jalan Raya Malang-Surabaya, Sidoarjo, mengeluhkan penjualan yang menurun drastis.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Para pedagang keranjang parsel di Jalan Raya Malang-Surabaya, Sidoarjo, mengeluhkan penjualan yang menurun drastis.
Padahal, momen Natal dan Tahun Baru menjadi harapan terakhir di 2015 mereka untuk mendapatkan rezeki.
Salah satu pedagang keranjang rotan, Tufel al Mufti, mengatakan pada Natal 2014 lalu, ia masih bisa menjual sekitar 500 keranjang rotan.
"Natal sudah di depan mata, tapi 50 keranjang saja belum sampai terjual," kata Tufel setengah mengeluh, Senin (21/12/2015).
Tufel menuturkan biasanya beberapa perusahaan dan kantor pemerintahan sudah mulai memesan keranjangnya pada minggu kedua Desember.
Namun, saat ini yang membeli justru hanya perorangan saja.
Tufel menilai kelesuan ekonomi menjadi penyebab menurunnya penjualan keranjang parsel Natal.
"Saya tidak mengira anjloknya Rupiah bisa berdampak pada usaha saya," sambungnya.
Tak hanya penjualan saat Natal saja, pada Idul Fitri lalu penjualan keranjang parselnya juga menurun.
Idul Fitri 2014, ungkapnya, ia mampu menjual 1.500 keranjang yang dibanderol Rp 15.000 - Rp 50.000 ini.
Namun, Idul Fitri Juli lalu ia hanya bisa menjual 1.000 keranjang parsel di toko keluarganya yang telah berdiri sejak sembilan tahun ini.
"Padahal saya sudah siapkan 700 keranjang parsel untuk Natal ini," ucapnya lirih.
Keluhan serupa juga dialami penjual keranjang rotan di Pasar Candi, Sobari. Menurutnya, adanya larangan PNS memberikan parsel turut menjadi andil turunnya penjualannya sampai 40 persen.
"Untuk menyiasatinya, saya juga jual produk selain keranjang parsel rotan," imbuhnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.