Ganjar Janji Tengok Gedung De Locomotief yang Rusak Berat
Bangunan tersebut semestinya menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Semarang. Namun pemerintah kota dinilai tak serius merawat
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Hancurnya bangunan gedung De Locomotief, salah satu bangunan bersejarah di Kota Lama Semarang mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Bangunan tersebut semestinya menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Semarang. Namun pemerintah kota dinilai tak serius merawat, hingga seolah terkesan dibiarkan roboh dan hancur.
“Besok (Jumat) pagi saya akan lihat. Ke gedung De Locomotief itu ya, sambil jalan sepeda,” kata Ganjar, di rumah dinasnya, Kamis (24/12/2015) malam.
Rencananya, ia akan naik sepeda dari rumah dinas menuju tempat tersebut. Ia ingin melihat langsung kondisi gedung bersejarah tersebut.
“Besok kesana, ikut ya. Sama nanti mau lihat Gedung Spiegel,” tambah pria berumur 47 tahun ini.
Pemerintah sendiri, lanjut Ganjar, rencananya akan membuka Kawasan Kota Lama untuk ajang wisata pada 2016 ini. Nantinya Kota Lama akan ada dijadikan tempat pameran, hingga tempat pementasan musik.
“Rencananya Kota Lama mau diresmikan awal tahun depan. Jadi nanti ada pintu startnya,” kata dia.
Sebelumnya, gedung yang berada di Jalan Kepodang Nomor 22-24 Semarang itu diberitakan dalam kondisi yang amat memprihatinkan.
Sejumlah aktivis sejarah lantas melaporkan pemilik gedung De Locomotief ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Pelaporan dimaksudkan untuk menyelidiki adanya dugaan perusakan bangunan cagaar budaya yang disengaja dari pemilik De Locomotief.