Sinabung Lima Kali Erupsi, Warga Rayakan Natal di Gudang Pengungsian
Kondisi ini, kata Jefri, membuat perayaan Natal warga menjadi terusik.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Di sela-sela perayaan Natal 2015, Jumat malam (25/12/2015), Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo kembali mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas.
Jefri, warga Karo yang mengungsi di Posko Terung Peren, Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket, mengatakan, warga mendengar beberapa kali letusan sepanjang tadi malam.
Hingga pagi ini, katanya, abu tebal masih menyelimuti udara di kawasan pengungsian.
"Hari ini masih berabu. Tadi malam yang tebal sekali abunya. Kami mendengar letusan terus tadi malam. Seperti mercon," katanya, melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (26/12/2015).
Kondisi ini, kata Jefri, membuat perayaan Natal warga menjadi terusik.
"Kami Natal jelas terganggu. Seperti tadi malam yang Natal Katolik, kami gak bisa Natalan di luar. Di dalam gudang pengungsian saja. Tapi tetap kami Natalan. Hajar terus. Namanya Natal gak boleh batal. Nanti malam Natal GBKP," ujarnya.
Informasi yang diperoleh www.tribun-medan.com dari Kantor Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, sejak kemarin Sinabung tercatat mengalami erupsi sebanyak lima kali serta satu kali menyemburkan awan panas.
Erupsi pertama terjadi pukul 01.04 WIB dengan tinggi kolom tertutup kabut.
Erupsi kedua menyusul pukul 5.45 WIB dengan tinggi kolom 700 meter (arah angin menuju barat daya); erupsi ketiga pukul 8.02 WIB dengan tinggi kolom 1.000 meter (arah angin perlahan menuju barat); erupsi keempat pukul 08.55 WIB dengan tinggi klom 1.500 meter (arah angin perlahan menuju timur); dan erupsi kelima terjadi pukul 18.51 WIB dengan tinggi kolom 1.500 meter (angin perlahan menuju ke arah selatan).
"Yang tertutup kabut kita gak bisa melihat ketiggiannya karena tertutup kabut," ujar petugas bernama M Nurul Asrori, saat dihubungi sejenak lalu.
Sedangkan awan panas terjadi pukul 22.54 WIB tadi malam, dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah tenggara timur, dan ketinggian kolom abu 1.000 meter.
Sedangkan aktivitas gempa hari ini tercatat terjadi 11 kali guguran vulkanik. Status Sinabung hingga siang ini berada dalam status awas.
Warga diimbau untuk tidak memasuki zona merah Sinabung. Zona merah tersebut antara lain 7 kilometer dari arah selatan tenggara dari puncak Sinabung, 6 kilometer dari arah tenggara timur dari puncak Sinabung, dan 4 kilometer dari arah utara timur laut Sinabung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo, Matius Sembiring, belum dapat dimintai keterangan atas peristiwa ini.
"Gak jelas suaranya. Saya lagi di luar daerah ini, di Kabanjahe. Nantilah hubungi lagi," katanya.(*)