Penjual Terompet di Yogyakarta Sepi Pembeli
Tahun ini sendiri Kamto membawa 200 buah terompet dengan berbagai macam jenis dan ukuran yang merupakan buatan tangannya sendiri.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Satu hari jelang perayaan pergantian tahun para pedagang terompet sudah mulai bertebaran di Yogyakarta, namun tahun ini mereka masih belum mampu menjual banyak.
"Masih sepi mas, hari ini juga belum ada yang laku," ujar Kamto (33) salah seorang pedagang terompet yang ada di Jl Sudirman Yogyakarta, Rabu (30/12/2015).
Sejak mulai berjualan pada Jumat (25/12/2015) memang terompet yang dijualnya belum banyak yang laku, hal ini berbeda dengan tahun lalu dimana walaupun belum mencapai puncak setiap hari dia masih bisa menjual sekitar 20 buah terompet.
Namun pria asal Wonogiri Jawa Tengah tersebut optimis barang dagangannya yang dibawa langsung dari kampung asalnya akan habis pada puncak perayaan tahun baru, seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Memang biasanya rame pas hari H, sampai malam itu rame-ramenya. Tahun-tahun yang lalu biasanya cuma sisa 5 sampai 10," ceritanya.
Tahun ini sendiri Kamto membawa 200 buah terompet dengan berbagai macam jenis dan ukuran yang merupakan buatan tangannya sendiri.
Dia tidak bisa membawa banyak karena harus mengerjakannya di sela-sela kesibukannya bertani.
Kampungnya yang ada di Bulurejo Wonogiri Jawa Tengah memang terkenal sebagai kampung pembuat terompet, di masa tahun baru seperti saat ini ada puluhan warga asal kampungnya yang menyebar ke berbagai daerah untuk menjajakan terompet yang selalu jadi pelengkap perayaan malam pergantian tahun.
Untuk terompet kerucut biasa dihargai 7000 rupiah per buah, untuk terompet naga kecil dihargai 20.000 rupiah perbuah sementara naga besar dihargai 150.000 per buah. (*)