Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Sembahyang Budi Dukun Dapat 'Bisikan' Engeline Dikubur di Pekarangan

Menurut Budi, penemuan mayat Engeline itu dilakukan usai melakukan sembahyang di rumah dan dikubur di pekarangan rumah di kaja kangin (tenggara)

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Usai Sembahyang Budi Dukun Dapat 'Bisikan' Engeline Dikubur di Pekarangan
Tribun Bali/ I Made Ardhiangga
Sidang pembunuhan Engeline C Megawe mendengarkan keterangan keterangan dua saksi dari kepolisian I Made Budiasa (Budi Dukun), dan I Nyoman Ardika, Selasa (5/1/2015) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jalan berliku masih mewarnai kasus pembunuhan Engeline C Megawe, bocah mungil yang tewas dikubur di belakang pekarangan rumah ibu angkatnya, Margriet C Megawe.

‎Sidang mendengarkan keterangan dua saksi dari kepolisian I Made Budiasa (Budi Dukun), dan I Nyoman Ardika.

Kedua saksi dihadirkan Tim JPU pimpinan Ketut Maha Agung atas permintaan dari majelis hakim.

Dalam kesaksiannya, Budi Dukun mengaku, tidak mudah dalam pengungkapan kasus tersebut.

Singkatnya, menemukan bahwa memang Engeline dipastikan memang dibunuh.

Sebab, hampir sebulan baru diketahui bahwa ada pembunuhan.

Berita Rekomendasi

"Waktu itu, dalam penyelidikan saat Engeline hilang ada empat orang di rumah, Agus Tay, Handono, Susiani dan Margriet. Tapi, waktu itu Margriet tidak ada," kata Budi kepada JPU, Selasa (5/1/2016).

Menurut Budi, penemuan mayat Engeline itu dilakukan usai dirinya melakukan sembahyang di rumah.

Dari situ kemudian diketahui, apabila Engeline telah meninggal dan berada di pekarangan rumah di kaja kangin (tenggara dalam bahasa bali).

"Karena semua sudah buntu dan gelap dalam upaya penyelidikan, ada kecurigaan bahwa Engeline memang meninggal," jelasnya.

Sebelumnya pun, Budi, sudah pernah masuk untuk menyelidik pekarangan, tapi tidak menemukan apa-apa tiga hari sebelum ditemukan.

Tapi, keyakinan memang ada di belakang rumah.

"Yakinnya, karena lama tidak ada berita, tidak ada tanda-tanda, tidak ada hujan, sampai disisir di sungai hingga ujung tidak ada," pungkasnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas