Presiden Jokowi Hadiri Penobatan KGPAA Paku Alam X Besok di Yogyakarta
Istana kepresidenan menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo bersama keluarga akan menghadiri acara penobatan KGPAA Paku Alam X.
Penulis: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Istana kepresidenan menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo bersama keluarga akan menghadiri acara penobatan KGPAA Paku Alam X.
Upacara akan berlangsung Kamis (7/1/2015) mulai pukul 08.30 WIB di kagungan dalem bangsal Sewatama Yogyakarta. Kabar kehadiran presiden disambut gembira pihak Kadipaten Pakualaman.
Penghageng Kawedanan Kasentanan Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta KPH. Tjondrokusumo mengatakan pihaknya merasa mendapat kehormatan presiden Joko Widodo berkenan hadir.
Ia bersama seluruh kerabat dan panitia jumeneng dalem PA X bertekad akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar acara terselenggara dengan lancar dan khidmat.
KPH. Tjondrokusumo lebih jauh mengatakan kehadiran presiden Jokowi dalam penobatan KGPAA. Paku Alam X memberikan legitimasi sosial, hukum, politik dan budaya terhadap keberadaan Kadipaten Pakualaman khususnya atas sosok baru Adipati Pakualaman yang dilantik.
"Rawuhnya presiden bermakna bahwa negara menghormati dan mengakui Kadipaten Pakualaman --tentunya bersama-sama dengan Kasultanan Yogyakarta-- sebagai bekas wilayah kerajaan yang memiliki sistem pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa namun tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari NKRI," ujarnya.
Terkait dengan persiapan kehadiran presiden, pagi ini (6/1) ia selaku ketua umum jumeneng dalem PA X menugaskan KPH. Indrokusumo berangkat ke Jakarta guna mengikuti rapat koordinasi dengan pihak sekretariat negara. Sementara koordinasi di tingkat kewilayahan DIY ia menugaskan rayi dalem BPH. Hario Danardono.
Presiden Joko Widodo tercatat menjadi kepala negara ketiga yang pernah hadir di Kadipaten Pakualaman. Presiden sebelumnya adalah Bung Karno dan Gus Dur. Bung Karno bersama Bung Hatta bahkan pernah tinggal selama tujuh pekan di Kadipaten Pakualaman di awal kepindahan ibukota RI ke Yogyakarta pada tahun 1946-1949. (PAnews)