Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Pasca tertangkap tangan melakukan tindak asusila, sekuriti Panwaslu Kota Jambi dikenakan sanksi adat oleh warga setempat.

Pasangan sejoli ini diharuskan melakukan cuci kampung.

"Hasil rapat kemarin malam setelam kejadian, orang tua tengganai dan dihadiri kedua wali pasangan sepakat untuk dilakukan cuci kampung," kata M Syafei, Ketua RT 26 saat ditemui Tribun Jambi, Kamis (7/1/2016) malam.

Pemberian saksi adat ini diharapkan agar pasangan mesum ini tidak mengulangi perbuatannya kembali.

"Sekaligus pembelajaran lah supaya kejadian serupa tidak diulang," kata Syafei.

Menurut Syafei sudah cukup lama warga sekitar menaruh curiga pada gerak gerik Irwan.

Sebelum di gerebek oleh warga, ia  kerap terlihat membawa teman wanitanya, terutama pada malam hari pada saat kantor sudah tutup.

"Warga sering melihat si pria ini sering bawa wanita malam-malam kesana lalu kita intai dan gerebek. Awalnya tidak mau mengaku, tapi diintrogasi secara terpisah perempunnya ini akhirnya mengaku habis berhubungan badan sebelum digerebek," kata ketua RT.

Pantauan tribun pada Kamis malam, sekitar puku 19.00 wib suasana kantor Panwaslu Kota Jambi di RT 26 Kelurahan Payolebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi tampak sepi.

Hanya lampu bagian depan dan lampu bagian kamar depan yang hidup.

Sementara, pagar masuk tampak terbuka lebar, dari depan kantor tak nampak satu orangpun.

Tak jauh dari kantor Panwaslu, tampak beberapa pemuda tengah nongkrong di sana.

Irwan (24) yang bekerja sebagai sekuriti  di kantor Panwaslu Kota Jambi ditangkap warga saat sedang berduaan dengan kekasihnya berinisial S (Sinta) (19).

Kedua pasangan kekasih tanpa ikatan suami istri ini didapati tengah berduaan dalam satu ruangan.

Setelah diintrogasi keduanya mengakui sudah berulangkali berhubingan intim di lokasi tersebut.