Warga Berhamburan Lihat Polisi dan TNI Kembali Gerebek Kampung Kubur
Warga ketakutan melihat begitu banyak polisi dan anggota TNI menggerebek Kampung Kubur, sarang peredaran narkoba dan judi di Medan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - "Ada penggerebekan ya pak?" Tanya seorang warga tampak raut mukanya ketakutan kepada orang di depannya tapi bergeming.
Sekian kalinya Kampung Kubur yang menjadi pusat peredaran dan sarang narkoba entah pemain kecil atau besar menjadi target penggerebekan personel keamanan gabungan Kota Medan.
Entah sudah berapa kali anggota kepolisian dan TNI merazia pengedar, pengguna dan pemain judi jackpot di Kampung Kubur yang terletak di Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara.
Seorang warga melontarkan pertanyaan demikian setelah melihat seorang pria berteriak lantang kepada beberapa orang di depan sebuah pintu pada Jumat (8/1/2016).
"Coba didobrak lagi itu pintunya. Di depan sana masih ada mesinnya lagi," begitu ucapan seorang petugas intelijen Kodam I Bukit Barisan yang ikut menggerebk Kampung Kubur.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, Kepala Satreskrim Polresta Medan, Komisaris Polisi Aldi Subartono bersama jajaran intelijen Kodam I Bukit Barisan bergerak bersamaan.
Warga Kampung Kubur berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka dan gang-gang yang menyambungkan satu rumah dengan rumah lainnya, tapi tak sedikit yang berdiam diri di rumah.
Penggerebekan Kampung Kubur masih berlangsung dan beberapa petugas tampak mengangkut mesin judi jackpot yang kondisinya rusak dari sebuah rumah.
Pada Jumat pagi, jajaran Polresta Medan, Kodim 02/01 BS, Sat Pol Pamong Praja Kota Medan, FPI Kota Medan beserta Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara menggelar rapat kordinasi untuk membersihkan wilayah Kampung Kubur di Jalan Zainul Arifin dari peredaran gelap narkoba dan baru terlaksana sore harinya.
Wartawan Pernah Ditembak
Tiga wartawan media online, yakni Nicolas Saragih, Arifin dan Fahrizal, ditembak pria berbadan gelap dari jarak dua meter saat meliput penggerebekan terduga pelaku begal di Kampungkubur pada Minggu (29/11/2015), sekitar pukul 05.30 WIB.
Nicolas Saragih mengalami luka tembak di keningnya, sedangkan Arifin (34) terluka di dagu dan Fahrizal (25) cedera di leher kiri.
Sebelum penggrebekan, seorang pria tiba di Polsek Medan Baru, mengaku sebagai korban begal dan motornya raib, lalu Nicolas bersama delapan wartawan menuju Kampungkubur bersama sejumlah personel polisi.
Tidak berapa lama tiba di lokasi mereka berpencar dan Nicolas, Arifin dan Fahrizal bersama satu anggota polisi Kenop Tarigan melihat terduga pelaku begal mendorong motor pelapor.
"Kami bertiga, sama satu orang polisi marga Tarigan. Jadi waktu sudah disebar melihat ada satu terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah. Setelah itu, kami berteriak "woi" sembari mendatangi," cerita Nicolas di UGD Rumah Sakit Polda Bhayangkara.
Tatkala tiga wartawan bersama satu polisi mengejar terduga pelaku begal itu masuk ke gang kecil, pelaku balik meneriaki Nicolas sebagai pencuri sehingga warga mengepung satu polisi dan tiga wartawan.
"Waktu kami berteriak woi dan satu terduga pelaku menjatuhkan sepeda motor dan lari ke dalam gang. Setelah itu, kami dibilang maling, dikeroyok dan kami bertiga ditembak warga berkulit hitam dari jarak dekat. Jaraknya ada dua meterlah. Kalau saya ditembak di kening," imbuh dia.
Setelah menerima tembakan di kening, pelaku menembak dua wartawan lainnya dan mereka hampir menerima luka tembak di kepala.
"Jaraknya cuma dua meter, pada tembakan pertama saya bisa menghindar. Tapi, tembakan kedua kening saya kena peluru dan saya sempat terjatuh karena darah yang keluar cukup banyak," kata Nicolas.