Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hendak Ditangkap, Penjual Miras Oplosan Maut Kabur Bersama Keluarga

Petugas lalu meggeledah rumah Mr O tersebut dan menemukan beberapa botol yang identik dengan barang bukti yang ditemukan di Kios 43A Pasar Tugu.

Editor: Gusti Sawabi

Tribunnews.com, Ungaran - Sepuluh hari pasca-pesta miras oplosan yang berujung maut di pasar Tugu, Tengaran, Kabupaten Semarang, polisi sudah mengantongi identitas si pemasok miras tersebut.

Namun saat hendak ditangkap, pria berinisial O dan keluarganya sudah meninggalkan rumah. Saat ini, aparat Sat Reskrim Polres Semarang dan Unit Resmob Polres Semarang masih memburu tersangka yang duga sudah melarikan diri keluar daerah.

"Mr O ini warga Banyubiru. Kemarin saat kita datangi rumahnya dalam keadaan sudah kosong. Dia dan keluarga sudah tidak ada di rumah," ungkap Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Herman Sophian, saat dihubungi, Sabtu (9/1/2016).

Petugas lalu meggeledah rumah Mr O tersebut dan menemukan beberapa botol yang identik dengan barang bukti yang ditemukan di Kios 43A Pasar Tugu.

Di lokasi tersebut, juga didapati beberapa sachet serbuk leci yang diduga sebagai salah satu bahan campuran miras oplosan yang dibuat Mr O.

"Botolnya sama dengan yang kita temukan di TKP pasar Tugu," jelasnya.

Rupanya, tersangka bukanlah pemain baru. Dia sudah lama bergelut dalam bisnis miras oplosan. Bahkan, menurut Herman, berdasarkan data Polsek Banyubiru, Mr O sebelumnya juga pernah terlibat kasus serupa dan dijerat hukuman tindak pidana ringan.

Berita Rekomendasi

"Sudah pernah ditangkap anggota Polsek Banyubiru dan dijerat pidana ringan," tuturnya.

Sementara itu, perkembangan dari kasus miras oplosan yang menewaskan dua orang warga Tingkir, Salatiga, polisi sudah memeriksa enam saksi.

Proses otopsi terhadap kedua jasad kedua korban yang sedianya akan dilakukan pekan ini gagal karena ditolak pihak keluarga.

Sedangkan, korban selamat, masing-masing Herman Sigit Sutrisno, Rahayu Subagyo, Nanang Supriyadi, dan Budi alias Batang belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan medis.

"Keluarga korban tewas yang kemarin sudah setuju otopsi, kini berubah pikiran. Mereka menolak, kami pun tidak bisa berbuat banyak kalau begini. Korban selamat kondisinya belum stabil, jadi kita tunda pemeriksaannya," kata Herman. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas