BUMDesa Huntu Barat Contoh Sukses Pemanfaatan Dana Desa kata Menteri Marwan Jafar
Mengembangkan potensi lokal desa dapat berjalan efektif dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BONE BOLANGO - Mengembangkan potensi lokal desa dapat berjalan efektif dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Hal ini dibuktikan oleh masyarakat desa Huntu Barat, Bolango Selatan yang mampu menghidupkan ekonomi lokal dengan BUMDesa pertanian ikan tawar.
"Desa Huntu Barat ini salah satu contoh sukses penggunaan dana desa dengan membangun BUMDesa. Saya merasa ikut terpacu ingin mengajak desa-desa lain melakukan hal sama agar cepat maju," ungkapMenteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar saat blusukan ke Desa Huntu Barat, Bulango Selatan, Kab Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (10/1).
Menteri Marwan menilai kreatifitas masyarakat Desa Huntu Barat bisa terus dikembangkan karena dana desa akan meningkat. Jika tahun 2015 jumlah dana desa untuk Huntu Barat sebesar Rp284 juta, maka tahun ini akan mencapai sekitar Rp700 juta.
"Bahkan kalau sangat bagus dan potensial dikembangkan terus, saya akan pakai dana kementerian di luar dana desa. Misalnya dengan membangun keterpaduan dengan desa-desa sekitar sehingga roda pembangunan lebih cepat dan merata," jelas Marwan Jafar.
Menteri Marwan kagum karena banyak potensi yang bisa dikembangkan masyarakat desa-desa di wilayah Bone Bulango. Kabupaten ini akan mampu mengejar ketertinggalan dari daerah lain jika desa-desa bergerak cepat, kompak, dan inovatif melakukan pembangunan.
"Saya sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," papar Marwan Jafar.
Pada kesempatan sama, Kades Huntu Barat, Arfan Iskandar Badjeber mengatakan, kolam ikan tawar ini memang sudah langsung maju setelah dikelola dengan BUMDesa yang memakai dana desa. Selain kolam ikan air tawar, juga ada usaha meubel dan bengkel las yang akan lebih banyak memberdayakan masyarakat.
"Untuk ikan aiar tawar sendiri, kita sudah merasakan hasilnya. Sekali panen kita bis 600 kg dan harga per kg mencapai Rp38.000. Hasilnya sudah Rp22.800.000 sekali panen," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.