Geng Motor Pelaku Kejahatan Ini Rekrut Anggota Dari Kalangan Pelajar
Menurut Bimo, beberapa dari anggota geng motor tersebut sudah ditangkap jajaran polsek-polsek.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunPekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Arianto mengungkap sampai kini pihaknya masih memburu ketua geng motor Gaya Racing Creativity (GRC) yang selama ini melakukan kejahatan jambret dan perampasan sepeda motor.
Menurut Bimo, beberapa dari anggota geng motor tersebut sudah ditangkap jajaran polsek-polsek.
"Sudah beberapa anggotanya ditangkap di polsek. Kini kita fokus pada ketuanya yang identitasnya sudah diketahui, " terang Bimo, Selasa (12/1/2016).
Dikatakannya, terkuaknya geng motor yang memfokuskan pada aksi jambret dan perampasan sepeda motor memang menjadi atensi.
Apalagi anggota yang direkrut dari kalangan pelajar.
"Mereka dipersenjatai pisau sampai samurai. Korban kadang dipukul dan ditodong dengan sajam tersebut, " terang Bimo.
Bimo menghimbau pihak sekolah memberikan sanksi yang tegas pada siswa nya yang terlibat dalam geng motor tersebut.
"Berikan sanksi tegas. Komunikasikan pada polisi jika memang ada siswa yang terlibat geng motor kekerasan, ' ujarnya.
Dari beberapa pengungkapan, Bimo mengakui bahwa pelakunya terbilang masih remaja.
Kenyataan itu menjadikan pihaknya sedikit kesulitan untuk penerapan hukum.
"Kita arahkan diversi (diluar persidangan), " ujar Bimo.
Seperti diberitakan, unit reskrim Polresta Pekanbaru meringkus tiga orang pelaku perampasan sepeda motor.
Selain Ade Black, polisi juga mengamankan dua orang pelaku yang masih sekolah.
Dari pengakuan tersangka Ade, geng motornya berjumlah sampai 30 an orang.
Mereka yang direkrut berusia 17 smapai 20 tahun.
Geng motor ini sendiri sengaja dibentuk untuk melakukan aksi jambret dan perampasan sepeda motor.
Untuk memuluskan aksinya para anggota geng motor ini pun dilengkapi senjata tajam, mulai dari pisau sampai samurai.
Korban dicari secara random atau acak.
Ketika korban sudah dipastikan, anggota ini bergerak dan mengintimidasi korbannya.
Terakhir korban seorang pelajar dirampas sepeda motornya saat melintas di Jalan Arifin Ahmad pada tanggal 3 Januari lalu.
Korban dipukul dan ditodong pisau, kemudian sepeda motornya dirampas. (*)