Kelompok Geng Motor Ade Black Sengaja Dibentuk untuk Menjambret dan Merampas
Unit Reskrim Polresta Pekanbaru menciduk tiga orang pelaku perampasan sepeda motor yang tergabung dalam geng sepeda motor.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Unit Reskrim Polresta Pekanbaru menciduk tiga orang pelaku perampasan sepeda motor yang tergabung dalam geng sepeda motor.
Ketiganya Ade Black (20), Adit Tengkak (17) serta AD (17) diringkus Sabtu (9/1/2016).
Dua pelaku Adit Tengkak dan AD masih terdaftar sebagai siswa SLTA di Pekanbaru.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Arianto mengungkapkan, pelaku ini melengkapi diri dengan pisau dan pedang untuk merampas sepeda motor korbannya.
"Ada samurai, pisau dan senjata tajam lainnya yang digunakan tersangka dalam beraksi. Korban akan ditodong kemudian sepeda motornya dirampas," terang Bimo disela ekspose tersangka di Mapolresta Pekanbaru, Senin (11/1/2016) siang.
Dikatakan Bimo, terakhir kawanan ini merampas di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru dengan korban Farid Arrahman seorang pelajar.
Korban dihentikan saat melintas di Jalan Arifin Ahmad. Tersangka kemudian memukul kepala dan paha korban.
Selanjutnya tersangka Ade Black mengelurkan pisau dan mengarahkannya ke perut korban.
Dalam kondisi tertekan, korban digertak dan sepeda motornya dirampas.
"Tersangka ini tergabung dalam kelompok geng motor. Mereka mencari korban secara random. Dari informasi rekan-rekan yang lain, mereka secara kelompok kemudian beraksi," terang Bimo.
Tersangka Ade Black yang ditanyai perihal aktivitas geng motornya, mengaku memang mencari korban untuk dijambret serta dirampas.
Menurut Ade, kelompoknya berjumlah mencapai 30-an orang.
"Geng motor yang dibentuk memang untuk menjembret dan merampas sepeda motor," ujarnya.
Untuk beraksi, kelompok tersebut melengkapi diri dengan pisau sampai pedang.
"Senjata tajam tersebut biasanya dibawa masing-masing anggota. Jadi saat beraksi menggunakan senjata masing-masing itu," terangnya.
Polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap ketua kelompok geng motor tersebut.
Untuk dua tersangka Adit Tengkak dan AD, polisi kemungkinan besar akan menanganinya secara diversi (di luar pengadilan).