Kepala Bayi Putus Ketika Lahir, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Kepala bayi yang lahir dan putus dari badannya yang masih tertinggal di rahim diduga rapuh karena bayi tersebut sudah meninggal.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Proses Farida Hanum melahirkan bayinya tak sesuai keinginan, karena kepala bayi yang sudah lahir lalu putus sementara badannya masih tertinggal di rahim.
Dokter Binsar SpOG, spesialis kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Manan Simatupang, Kisaran, Asahan, mengaku sudah memberikan keterangan perihal yang dialami bidan DS saat membantu proses persalinan Farida Hanum di Polres Asahan.
"Saya jelaskan kepada polisi bahwa pasien (bayi, red) putus kepala pada saat melahirkan itu sudah meninggal di dalam kandungan," ujar Binsar saat dihubungi Tribun Medan pada Selasa (12/1/2016) malam.
Binsar berujar, dalam kasus ini kepala bayi sudah lahir, tapi bahunya masih di dalam rahim dan sudah meninggal. Ia memastikan badan si bayi sudah rapuh.
"Kulit bayi sudah hancur bila melihat kerapuhan. Saya mungkin bisa saja mengalami masalah serupa bila menolong Farida Hanum pada persalinan normal," sambung dia.
Kesulitan lain dalam proses persalinan bayi itu lantaran badan bayi tidak normal, karena beratnya mencapai 4.500 gram.
Proses Farida Hanum melahirkan anak ketiga dibantu DS, perawat di Desa Aek Tarum, Bandar Pulau, Asahan, Minggu (10/1/2016) malam.
Tapi dalam proses persalinan itu kepala bayi putus, sedangkan badannya masih tertinggal di rahim. Setelah itu DS meletakkan kepala bayi di kamar dan segera melarikan Farida ke Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang.