Warga Gowa Menghilang Sejak Agustus, Istri Menduga Gabung Gafatar
Satu lagi warga Gowa yang diduga ikut bergabung dengan organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA- Satu lagi warga Gowa yang diduga ikut bergabung dengan organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Suami dari Saharia (32), Dahlan Daeng Leo (33), meninggalkan rumah sejak Agustus 2015 lalu.
"Pergi tanpa pamit. Tidak bicara apa-apa. Langsung pergi dan sampai sekarang tidak pulang. Saya pikirnya dia ikut gabung di Gafatar itu, " kata Saharia, Kamis (14/1), saat dijumpai sejumlah media dikediamannya, Lingkungan Tala-balang, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Perempuan yang kini hanya tinggal dengan kedua anaknya yang masih kecil, pun menceritakan awal mula perubahan suaminya.
Dahlan setiap hari bekerja sebagai buruh bangunan. Sejak lima tahun lalu perubahan mulai dirasakan Saharia.
"Yang biasanya dia rajin puasa dan salat, setelah itu tidak pernah lagi. Biasa jika dia bangunkan saya sahut tapi tidak ikut puasa. Saya juga tidak pernah bertanya kenapa," ujarnya .
Bahkan berkas dari ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah, yang serang berubah menjadi Gafatar, pun tidak dipertanyakannya.
"Tidak. Saya pikir dia pilih jalan itu, saya pilih jalanku sendiri," katanya.
Namun seingat Saharia, sebelum suaminya pergi, malam harinya datang teman yang tidak dikenal membawa baju suaminya. Dan besoknya Dahlan pun pergi hingga tak pernah kembali.
"Biasa juga anak-anak tanya dimana. Saya jawab saja pergi cari uang. Begitu saja, ".
Kini, Saharia hanya mengandalkan kerja serabutan untuk bisa menghidupi dirinya dan kedua buah hatinya.
"Saya berharap dia kembali dan bisa sadar. Karena masih ada tanggung jawabnya disini," katanya.
Kapolsek Somba Opu, Kompol Wahyudi Rahman, mengatakan, sudah mengamankan beberapa berkas yang diduga aliran sesat milik Dahlan.
"Sudah kita amankan. Dan kita akan lakukan penyelidikan. Kedepannya mungkin kita harapkan warga bisa lebih waspada terhadap adanya ajaran seperti itu, " ujarnya. (Won)