Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR  -  Wakil Presiden Republik Indonesia, HM Jusuf Kalla (JK) menyerukan kepada masyarakat untuk melawan teroris dan aksi radikalisme pascateror yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016) lalu.

Hal tersebut disampaikan JK saat menghadiri Silaturrahim dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Darud Da'wah Wal Irsyadat (DDI) di aula Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/1/2016).

JK mengatakan, organisasi-organisaai berbasis Islam memilik peranan yang sangat penting untuk mencegah aksi terorisme berkembang si indonesia.

"Kita semua harus bisa mencegah aksi terorisme dan radikalisme yang bisa saja terjadi di Indonesia, dan Ormas-ormas Islam seperti DDI memiliki peranan penting untuk itu," kata JK.

JK menganggap kegiatan silatutrrahim bisa menjadi salah satu cara untuk menangkal radikalisme dan Konflik.

"Kemunculan paham-paham radikal disebabkan karena suatu pikiran yang tidak terpenuhi, olehnya pemerintah juga mesti antisipasi ini, salah satu caranya yaitu silaturrahim seperti yang digelar oleh DDI ini," Ujarnya.

JK juga mengharapkan agar DDI sebagai organisasi pendidikan dan dakwah mempunyai penguatan dalam mencegah paham radikal yang akan mengancam dunia pendidikan Islam dan dakwah.

Hadir dalam pembukaan Rakernas DDI, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Pada kesempatan yang sama juga ditetapkan pengurus besar DDI yakni AGH MA Rusdy Ambo Dalle, AGH Faried Wadjdi Prof DR H Ali Yafie, Prof DR H Nurhayati, AGH Sanusi Baco, LC dan Prof DR AGH Abdurrahim, MA. (*)