Dulu Memburu, Kini Deden Menjadi Penjaga Elang di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Deden (25) pernah menjadi pemburu elang, kini ia memilih menjadi animal keeper di Suaka Elang Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Editor: Y Gustaman
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga hutan dari para pemburu, selain memonitoring sarang elang di dalam hutan.
Selain patroli ke dalam hutan dan membersihkan kandang, setiap lima kali dalam seminggu Deden harus memberi makan elang.
" Seminggu itu lima kali saya kasih makan elang, makananya itu marmut atau kadal yang di order dari daerah Lido," ujarnya.
Meski elang-elang itu liar, namun Deden merasa dekat dengan burung tersebut.
Kecintaan Deden terhadap burung pemangsa ini muncul sejak ia menjadi animal keeper dan merasa waswas jika melihat seekor saja elang sakit.
"Saya engga tenang kalau ada elang yang sakit, apalagi sampai mati. Saya engga bisa tidur," ucap Deden.
Ia mengakui menjadi animal keeper banyak ujiannya, pernah beberapa pengunjung menawarkan Deden uang puluhan juta untuk membeli elang di penangkaran.
Namun Deden tegas menolak tawaran menggiurkan tersebut, karena sejak berhenti menjadi pemburu elang ia bertekad untuk melestarikan satwa predator ini di hutan liar.
"Waktu itu ada yang mau beli elang Rp 10 juta, tapi saya tolak. Dia terus memaksa, katanya jalan belakang saja. Kalau ditanya bilang saja lepas, kata yang mau beli. Tapi tetap saya tidak mau dan saya lapor ke pimpinan," kisah Deden.