Laporan Wartawan Banjarmasin Post Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Serbuan ratusan monyet ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Jalan Linkar Utara Gambut Kabupaten Banjar diduga akibat habitat mereka yang makin menyempit.

Direktur RSJ Sambang Lihum dr Dharma Putra menyebut, serbuan monyet mulai masif usai kebakaran lahan yang melanda hutan sekitar bangunan rumah sakit beberapa bulan lalu.

"Waktu kemarau kebakaran lahan kan parah sekali. Sebelum kebakaran lahan itu paling hanya satu atau dua monyet saja yang terlihat," katanya Rabu (20/1/2016) siang.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BKSDA Kalsel untuk mengatasi serangan monyet-monyet ini.

"Susah memang. Sementara kami lakukan foging sekaligus menangkal demam berdarah, siapa tahu monyetnya takut lihat asap," jelasnya.

Sekedar informasi, pada bencana kebakaran lahan Oktober 2015 silam, kawasan sekitar RSJ Sambang Lihum memang termasuk yang paling parah mengalami kebakaran lahan.

Bahkan saat itu di sanalah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja meninjau penanganan bencana kebakaran lahan.

Diduga lantaran kekurangan makanan, ratusan monyet menyerbu Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Jalan Linkar Utara Gambut Kabupaten Banjar.

Monyet-monyet itu berasal dari hutan galam yang berada di sekeliling RSJ Sambang Lihum.

RSJ Sambang Lihum sendiri letaknya memang berada di sekitar lahan hutan dan masih sepi pemukiman.

Direktur RSJ Sambang Lihum dr Dharma Putra tampaknya dibuat frustasi dengan kehadiran monyet-monyet ini.

"Lebih sulit daripada menangani pasien gangguan jiwa," sebut dia Rabu (20/1/2016) siang.

Monyet-monyet itu kerap datang ke RSJ Sambang Lihum pada pagi dan sore hari.

Biasanya, mereka mendatangi kantin yang berada di RSJ Sambang Lihum.

"Ngambili makanan di kantin. Kalau tidak dapat, bisa masuk ke ruangan-ruangan rumah sakit," jelasnya.

Yang lebih parah, sebut Dharm monyet-monyet ini kerap merusak fasilitas rumah sakit.

"Lampu mati, cctv mati, internet mati karena kabel listrik dirusak sama monyet-monyet ini," katanya.