Saidi Menginap Semalam di Rumah Sadirin, Jumat Pagi Sudah Tak Bernyawa
Saat itu Saidi mengaku dari Samarinda dan bekerja sebagai buruh bangunan, lalu menawari putra Sadirin ikut bekerja di tempatnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sadirin mencoba membangunkan Saidi yang sudah tidur pulas sejak sehari sebelumnya, namun tidak bangun juga.
Merasa ada keanehan, sekitar 08.30 Wita Sadirin memutuskan untuk memanggil tetangganya agar memeriksa kondisi Saidi.
Tetangganya itu terkejut karena tidak menemukan denyut jantung dan nafas Saidi, Jumat (22/1/2016).
"Orang ini sudah meninggal, masa nggak tahu kalau orang sudah meninggal," ujarnya menirukan perkataan tetangganya.
Sontak ia terkejut dan mengaku memang tidak mengetahui kalau orang asing itu telah wafat.
Ia menuturkan awal pertemuannya dengan Saidi pada Kamis (22/1/2016), di dekat kediamannya di KM 11 Kelurahan Karang Joang.
Saat itu Saidi mengaku dari Samarinda dan bekerja sebagai buruh bangunan, lalu menawari putra Sadirin ikut bekerja di tempatnya.
"Dia (Saidi) meminta menginap semalam di rumah saya dan dibangunkan pagi harinya agar bisa segera kerja, tapi nggak tahunya pagi ini sudah tiada," ujarnya.
Pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) jenazah berambut hitam panjang, berbadan kurus dan memiliki tato kalajengking di punggung telapak tangan kirinya.
Dari keterangan pihak medis tidak ditemukan tindak kekerasan di seluruh tubuhnya. Hingga saat ini belum diketahui penyebab kematiannya.
Kapolsek Balikpapan Utara AKP Sarbini saat berada di lokasi mengatakan jenazah selanjutnya akan dibawa ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo untuk dilakukan autopsi.
Kepolisian berpesan kepada masyarakat yang mungkin mengenal jenazah segera melapor kepada Polisi.
"Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit. Keluarga jenazah sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. Jika ada masyarakat yang mungkin mengenal ciri ciri jenazah diharap segera melapor," ujar Sarbini.