Warga Aruhu Sinjai Tolak 20 Anggota Gafatar Kembali ke Kampung Halamannya
Warga Aruhu, Sulawesi Selatan menolak 20 warga Sinjai yang telah pindah ke Kalimantan Timur kembali lagi ke kampung halamannya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Warga Aruhu, Desa Lamatti Rilau, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menolak 20 warga Sinjai yang telah pindah ke Kalimantan Timur kembali lagi ke kampung halamannya.
"Kita tolak 20 warga Sinjai kembali ke ke kampung ini lagi karena mereka tidak mau berubah (tinggalkan pahamnya)," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Muh Arifin, Jumat (22/1/2016).
Sebelumnya 20 warga tersebut masuk dalam kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjual tanah dan rumahnya yang ada di kampung tersebut lalu hijrah ke Kalimantan Timur.
20 warga Aruhu tersebut merupakan satu rumpun keluarga.
Mereka dianggap sesat karena tidak mewajibakan salat lima waktu, puasa, dan tidak mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir.
Dua pimpinan Gafatar di kampung tersebut pernah menjalani tahanan di Polres Sinjai karena mengajarkan paham sesat tahun 2013 lalu.
Sebelum ditahan pernah nyaris diamuk massa dan dibakar rumahnya.
Tetapi oleh aparat keamanan setempat mencegah aksi warga tersebut.