Gara-gara Senggolan di Tempat Hiburan, Dua Kader Pemuda Merga Silima Babak Belur Dihajar
Asa Tarigan (24) dan Juna Ginting (25), keduanya yang diketahui merupakan kader Pemuda Merga Silima (PMS) dianiaya di tempat hiburan malam
Penulis: Array Anarcho
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan / Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Asa Tarigan (24) dan Juna Ginting (25), keduanya yang diketahui merupakan kader Pemuda Merga Silima (PMS) dianiaya di tempat hiburan malam Capital Building, Jl Balai Kota.
Akibat kejadian ini, keduanya mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Menurut informasi diperoleh Tribun, pascakejadian, kedua korban telah membuat laporan di Polsekta Medan Barat dengan bukti lapor Nomor STTLP/37/I/2016/SPKT/RESTA MEDAN/SEK MDN BARAT.
Dari informasi di lapangan, kejadian bermula saat kedua korban menikmati musik di Capital Building.
Saat tengah bersantai, seorang pria berinisial IRL datang dan menyenggol bahu Asa.
Lantaran tak ingin ribut, Asa kemudian duduk di sofa ruang hiburan.
Tak berapa lama kemudian, IRL yang diduga sengaja mencari keributan kembali menyenggol Asa hingga terjatuh ke lantai.
Mengetahui temannya diganggu, Juna Ginting lantas mengingatkan IRL agar tidak mencari ribut.
Namun, entah bagaimana, tiba-tiba saja sekelompok pria yang dikomndoi EBS yang tak lain merupakan teman IRL datang.
EBS yang datang bersama DT, NL, dan RAL langsung menghajar kedua korban.
Tidak hanya itu, EBS yang disebut-sebut dari salah satu kelompok kepemudaan ini lantas menghantamkan botol minuman ke kepala Asa.
Spontan, darah segar mengucur dari kening pemuda keturunan Karo ini.
Karena melihat ribut-ribut, pihak security tempat hiburan melerai perkelahian tersebut.
Bukannya tenang, EBS dan teman-temannya kembali menghajar Asa dan Juna hingga babak belur.
Kapolsekta Medan Barat, Komisaris Viktor Ziliwu ketika dikonfirmasi Tribun menyebut kedua korban saat melapor tidak ada membawa nama organisasi tertentu.
Kata Ziliwu, laporan kedua korban tengah diproses.
"Enggak ada yang buat laporan atas nama PMS. Enggak ada PMS-PMS itu. Yang melapor intinya marga Tarigan," kata Ziliwu, Rabu (27/1/2016) siang.
Ia mengatakan, aksi penganiayaan ini sama sekali tidak berkait dengan kelompok organisasi manapun. Kata Ziliwu, pihak yang dilaporkan Asa juga turut melapor.
"Dua-duanya buat laporan. Jadi mohon diluruskan, tidak ada bawa nama organisasi," ungkap Viktor.
Sebagaimana diketahui, dua tahun silam, kelompok PMS terlibat bentrok dengan salah satu kelompok organisasi tertentu di Medan.
Akibat kejadian itu, beberapa bus hancur diserang karena dilempari batu.
Terkait insiden penganiayaan di Capital Building, merebak rumor jika pelaku merupakan orang yang sama.
Namun, Kapolsekta Medan Barat enggan mengomentari hal tersebut.(ray/tribun-medan.com)