Ini Kocek yang Didapat Warga Setelah Jual Ginjal Melalui AG
Sebanyak dua warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diketahui menjual ginjal kepada jaringan HR
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak dua warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diketahui menjual ginjal kepada jaringan HR yang kasusnya ditangani Bareskrim Mabes Polri.
Kedua warga Kecamatan Majalaya itu diketahui bernama Edi Midun (39) dan Ifan Sofyan (18).
Penelusuran Tribun Jabar, Edi merupakan warga Kampung Pangkalan, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya.
Sedangkan Ifan merupakan warga Kampung Simpang, Desa Wangisagara.
Ketika ditemui di kediamannya, Jumat (29/1/2016), Ifan mengaku memperoleh uang puluhan juta rupiah setelah menjual ginjalnya.
Ia merelakan kehilangan ginjal bagian kirinya untuk mendapatkan uang Rp 75 juta pada Agustus 2015.
"Uang itu dibayar langsung setelah beres operasi," kata Ifan di kediamannya, Jumat (29/1/2016).
Ifan melakukan hal tersebut melalui seorang perantara, yakni AG yang dikenalinya sebagai Yana Priatna alias Amang.
Awalnya, AG pun hanya memberikan uang Rp 70 juta. Namun Ifan memelas agar mendapat uang tambahan sebesar Rp 5 juta.
"Saya menjalani operasi pengangkatan ginjal untuk dicangkok kepada pasien di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat. Nama rumah sakit itu pokoknya terkenal di Jakarta," ujar Ifan.
Sementara Edi mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 70 juta setelah menjual ginjal melalui AG.
Sebelum menjual ginjal, ia pun sempat ragu merelakan satu ginjalnya diberikan kepada orang lain lantaran mengetahui organ tubuh yang berharga.
"Akhirnya Oktober saya memutuskan untuk menjual ginjal saya," ujar Edi ketika ditemui kediamannya.
Ia menyebut pembayaran atas ginjalnya diterima di dalam mobil saat menuju pulang ke Majalaya.
Edi mengaku kenal AG sejak kecil. Adapun AG menawarkannya untuk menjual ginjal pada Agustus 2014.
Menurutnya, AG memang dikenal sejumlah warga sebagai perantara bagi orang yang berniat menjual ginjal.
"Kalau dampak, saya memang cepat lemas kalau bekerja berat. Makanya saya tidak berani kalau angkat barang yang berat," ujar Edi.
Edi dan Ifan sendiri menyebutkan jika banyak warga yang sudah menjual ginjal melalui AG.
Konon warga yang menjual ginjal itu tersebar di Kecamatan Majalaya. (cis)