Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesta Pernikahan Wayan Mirna Salihin di Rumah Neneknya di Gianyar

Wayan Mirna Salihin jarang menemui neneknya di Gianyar, tapi resepsi pernikahannya berlangsung di rumah neneknya di Banjar Candi Baru, Gianyar.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pesta Pernikahan Wayan Mirna Salihin di Rumah Neneknya di Gianyar
Facebook
Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko (tengah)saat melangsungkan resepsi pernikahan di Gianyar, Bali, November 2015. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Eka Mita Suputra

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wayan Mirna Salihin dan keluarganya sudah lama menetap di Jakarta, namun mereka sangat jarang pulang ke rumahnya di Gianyar, Bali.

Ni Nyoman Sukre bercerita bahwa Wayan Mirna Salihin, masih memiliki nenek yang tinggal di Bali, namanya Ni Wayan Purni. Ibu kandung Wayan Mirna Salihin, Ni Ketut Sianti, adalah anak Ni Wayan Purni.

Kalau pun ke Bali, keluarga Wayan Mirna Salihin, putri pasangan Ni Ketut Sianti dan Dermawan Salihin, lebih kerap memilih menginap di hotel di wilayah Denpasar atau Badung.

Ni Nyoman Sukre, kerabat Wayan Mirna Salihin di Gianyar, Bali, saat ditemui Tribun Bali, Rabu (3/2/2016). TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA

"Pulang ke Bali sangat jarang, paling setahun sekali. Semenjak beranjak dewasa, saya tidak pernah ketemu Mirna. Kalau ia ke Bali lebih sering tidur di hotel. Tidak pernah menginap di rumah bibinya atau neneknya. Hanya ibunya saja yang sesekali mampir di rumah," ungkap Nyoman Sukre saat ditemui Tribun Bali di rumahnya di Banjar Teges Kelod, Gianyar, Rabu (3/2/2016).

Ni Nyoman Sukre menuturkan, ia sepupuan dengan Ni Wayan Purni. Simak juga: Keluarga Rahasiakan Kematian Wayan Mirna Salihin dari Neneknya di Gianyar

Berita Rekomendasi

"Ibu kandung Mirna masih keponakan saya. Nenek kandung Wayan Mirna itu sepupu saya. Saya terakhir ketemu Wayan Mirna saat ia masih kecil, sekitar tiga tahun," cerita Sukre yang suaranya pelan.

Hal serupa juga diakui Ni Nyoman Nini, bibi Wayan Mirna Salihin. Sehari-hari Ni Nyoman Nini merawat nenek Wayan Mirna Salihin, Ni Wayan Purni, yang tinggal di Jalan Kaliasem, Gianyar.

"Kalau ke Bali, Mirna tidak pernah menginap di rumah (neneknya, red)," ujar Ni Nyoman Nini singkat.

Pada 28 November 2015, Wayan Mirna Salihin melangsungkan pesta pernikahannya di rumah sang nenek di Banjar Candi Baru, Gianyar.

Hani (baju biru), saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27), keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya setelah diperiksa selama hampir 11 jam, Rabu (3/2/2015) tengah malam. KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA

"Wayan Mirna hanya sempat melangsungkan pesta pernikahannya saja di Bali, tepatnya di rumah neneknya di Banjar Candi Baru, Gianyar," jelas Nyoman Sukre.

Ayah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin, membenarkan pernikahan putrinya dan Arief Soemarko pada penghujung tahun lalu dilangsungkan di Bali, setelah itu mereka hidup terpisah dari kedua orangtua masing-masing.

Arief memboyong Wayan Mirna Salihin pindah ke Menteng, Jakarta Pusat.

“Dia anak baik, sehat, banyak teman, cuma orangnya keras. Dia kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya. Dia pegang perusahaan karena anak paling tua. Dia jarang pergi sendiri. Ke mana-mana selalu diantar suami,” cerita Dermawan satu waktu.

Wayan Mirna Salihin tewas setelah menyeruput es kopi vietnam yang dipesan Jessica Kumala Wongso, temannya yang satu kuliahan di Australia.

Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, setelah diperiksa tim Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu (30/1/2016) malam, akhirnya ditahan di rumah tahanan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Jakarta. KOMPAS/ALIF ICHWAN

Setelah menyeruput es kopi yang belakangan berisi sianida itu, Wayan Mirna Salihin sempat kejang-kejang dan menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Abdi Waluyo pada 6 Januari lalu.

Wayan Mirna Salihin sudah dikuburkan, sementara Jessica Kumala Wongso sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka. Namun di dunia unggah-ungguh, dunia nyata, kematian, pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin masih menjadi perdebatan di antara pengacara, pakar hukum, ahli psikolog, bahkan dari kedua keluarga pelaku menurut versi polisi dan korban.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas