Mengintip Aktifitas Satgas Yonif 301/PKS Penjaga Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Kegiatan itu merupakan program Sarjana Mendidik di Daerah Terluar Terdepan dan Tertinggal (SM-3T).
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski bertugas menjaga perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, satuan tugas (Satgas) Yonif 301/Prabu Kian Santang (PKS) tetap melakukan aktivitas sosial.
Di antaranya menggelar perlombaan futsal dan mengajar anak-anak yang berlangsung sepanjang Desember hingga Februari.
Bagaimana cerita satgas yang bermarkas di Jabar itu melakukan kegiatan sosial? Perlombaan futsal digelar sejak 25 Januari sampai 6 Februari 2016.
Acara tersebut dilaksanakan di lapangan Futsal Tribuana Siliwangi Prabu Pasar Asikie.
Sebanyak 18 tim dari berbagai elemen masyarakat baik dari tingkat SMP sampat masyarakat dewasa terlibat dalam perlombaan tersebut.
"Perlombaan futsal sendiri digelar sekaligus memperingati HUT Ke-68 Satgas Yonif 301/PKS," kata Dansatgas Letkol Inf M Mahfud As'at, melalui pernyataan yang diterima, Senin (8/2/2016).
Selain itu, ujar Mahfud, perlombaan itu juga untuk mewujudkan kebersamaan dan persatuan masyarakat dari berbagai elemen.
"Kami juga ingin menyeleksi pemuda pemuda yang memiliki bakat olah raga untuk dapat disalurkan dan diangkat melalui media olah raga baik tingkat kabupaten, provinsi maupun sampai tingkat nasional," ujar Mahfud.
Selain itu, kata Mahfud, satgas Yonif 301/PKS juga menyapa anak Papua yang kegiatannya telah dilaksanakan selama 3 pada 28-30 Desember 2015 di SD Persiapan Terek distrik Subur.
Kegiatan itu merupakan program Sarjana Mendidik di Daerah Terluar Terdepan dan Tertinggal (SM-3T).
Adapun terlaksananya progam tersebut tidak terlepas dari koordinasi bersama Kodim Boven Digoel, Koramil 04, Satgas Yonif 301/PKS, aparatur distrik subur.
Peserta SM-3T merupakan siswa yang berjumlah 40 orang terdiri atas kelas 3,4,5 dan 6.
"Alasan kami memilih distrik Subur karena muridnya putra dan putri asli daerah serta minimnya tenaga pengajar di Distrik Subur," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, kegiatan itu merupakan progam perdana pada masa angkatan kelima pada pelaksanaan tugas di Papua.
Beberapa kegiatan yang diberikan kepada anak-anak, yakni perilaku hidup bersih Sehat , Calistung, Olahraga permainan, pemutaran video edukasi, pengenalan senam pramuka dan senam jantung, dan lainnya.
"Kami bersyukur kegiatan berjalan dengan lancer respon dari masyarakat distrik Subur baik dari siswa maupun orang tua sangat baik, bahkan memberikan saran kepada kami untuk dilanjutkan progam tersebut dengan sasaran peserta yang lebih banyak lagi," kata Mahfud.
Mahfud menilai, hasil yang didapat dari pelaksanakan kegiatan tersebut, yakni semangat belajar siswa dan rasa ingin tahu, perilaku siswa yang lebih baik dan tertib dalam melaksanakan kegiatan.
Melalui kegiatan inipihaknya akan melaporka hasil dan sasaran yang diperoleh ke pihak terkait sebagai laporan pertanggungjawaban.
"Dan tentunya kami berharap pihak terkait mengetahui bahwa rekan-rekan SM-3T benar adanya melaksanakan kegiatan mencerdaskan kehidupan di Tanah Papua yang damai," ujar Mahfud seraya menyebut kegiatan serupa dapat diteruskan pada angkatan SM-3T berikutnya. (*)