Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Andre, mekanik bengkel Master Ban yang mengaku sepeda motornya dibawa kabur oleh polisi gadungan hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit Reserse Kriminal Polsekta Medan Timur.

Kakak kandung korban yang kebetulan turut mendampingi adiknya mengaku terpaksa datang dari kampung guna mendampingi adiknya itu.

"Saya kebetulan tinggal di Pegajahan, Serdang Bedagai. Ini mau menemani adik buat laporan," katanya tanpa mau sedikit pun menyebutkan identitasnya, Senin (8/2/2016) sore.

Menurut kakak kandung Andre, pria yang mengaku sebagai polisi itu berciri-ciri tinggi tegap. Selain itu, pelaku juga mengaku bertugas di kawasan Serdang.

"Menurut keterangan adik saya, pelaku ini ciri-cirinya berkulit hitam. Penampilannya juga berpotongan cepak seperti aparat," katanya di halaman Polsekta Medan Timur.

Lelaki berambut ikal ini menjelaskan, awalnya pelaku berpura-pura kenal dengan adiknya. Sesaat tiba di bengkel, pelaku meminta korban untuk memperbaiki sepeda motor Yamaha Mio miliknya.

"Adik ku juga heran. Kok sok kenal kali kawan itu pikirnya. Karena terus diajak ngobrol, entah kenapa adik ku nurut aja waktu sepeda motornya dipinjam pelaku," terang kakak korban.

Selain mengaku sebagai polisi, pelaku juga mengaku tinggal di kawasan Jl Serdang, Medan Perjuangan.

Sebelum mencuri motor korbannya, pelaku juga mengaku baru saja menangkap orang.

"Gayanya meyakinkan. Entah kenapa, adik ku kok macem orang linglung aja. Setelah pelaku ini kabur, barulah adik ku tersadar," katanya.

Sementara itu, kasir bengkel Master Ban yang turut mendampingi korban juga membenarkan sempat melihat keberadaan pelaku.

Wanita berkulit putih berambut panjang itu mengatakan pelaku enggan memberikan kartu tanda penduduknya (KTP) saat diminta.

"Saya juga heran, kok dikasih aja sama si Andre ini motornya. Setelah kabur, barulah ketahuan kalau laki-laki itu pencuri," kata kasir Master Ban yang mengenakan jaket berwarna merah muda. (ray/tribun-medan.com)