Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yuk, Buat Kotak Lubang Jarum untuk Nikmati Gerhana Matahari

Melihat gerhana matahari total atau GMTsecara langsung menggunakan mata telanjang tidak disarankan karena dapat membahayakan mata.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
BMKG Yogyakarta/Tribun Jogja/Khaerur Reza
Alat contoh kotak lubang jarum dan penggunaannya untuk melihat gerhana matahari total yang aman untuk mata.
BMKG Yogyakarta/Tribun Jogja/Khaerur Reza
Alat contoh kotak lubang jarum dan penggunaannya untuk melihat gerhana matahari total yang aman untuk mata.
BMKG Yogyakarta/Tribun Jogja/Khaerur Reza
Alat contoh kotak lubang jarum dan penggunaannya untuk melihat gerhana matahari total yang aman untuk mata.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Melihat gerhana matahari total atau GMTsecara langsung menggunakan mata telanjang tidak disarankan karena dapat membahayakan mata.

Cara termudah dan murah, bagi mereka yang ingin melihat GMT disarankan menggunakan kotak lubang jarum. Bahannya pun mudah didapat dan mudah dibuat.

"Melihat gerhana melalui proyeksi sinar matahari di dalam kotak kardus ini cara paling sederhana dan aman," jelas Kepala BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Selasa (9/2/2016).

Dia menjelaskan melihat GMT yang berkontak langsung dengan mata berbahaya karena sinarnya bisa masuk ke mata.

"Melihat gerhana matahari dengan kamera HP, bayangan air di ember, film rontgen, kaca mata hitam biasa, berbahaya untuk mata karena masih ada sinar matahari yang kuat yang mengenai mata kita," tambah dia.

Membuat kotak lubang jarum sendiri cukup mudah karena hanya memerlukan kardus bekas, aluminium foil dan kertas putih.

Berita Rekomendasi

Pertama buat Lubang 2 sentimeter berbentuk persegi panjang pada satu sisi kotak kardus. Bagian ini nantinya menghadap ke matahari.

Kemudian lubang yang menghadap ke matahari ini ditutup menggunakan aluminium foil dan buat lubang kecil pada aluminium foil sambil menusukkan jarum jahit.

Tempel kertas putih di sisi lain dalam kotak kardus yang berhadapan dengan lubang dari jarum, lalu buat lubang pengintip pada bagian sisi lain kotak kardus di samping kertas putih.

Saat pengamatan, tubuh pengamat akan membelakangi matahari.

"Alat ini sangat berguna untuk masyarakat umum yang tidak memiliki alat filter matahari namun ingin tetap menikmati momen gerhana matahari total esok," ujar dia.

GMT akan menyapa beberapa kota di Indonesia pada 9 Maret 2015di Yogyakarta meski diperkirakan hanya 83 persen saja selama sekitar tiga menit.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas