Banjir Kampar Telan Dua Korban Jiwa
Banjir yang melanda Kabupaten Kampar menelan dua korban jiwa.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Banjir yang melanda Kabupaten Kampar menelan dua korban jiwa.
Sampai Kamis (11/2/2016) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Santoso menyebutkan air masih menggenangi beberapa kecamatan dengan 26.614 kepala keluarga yang terdampak.
"Dari data yang kita terima ada dua korban yang meningal dunia. Satu korban di Desa Ranah serta satu lagi di Desa Alam Panjang, " ujar Santoso usai mengikuti rapat koordinasi dengn BPBD Riau, Kamis (11/2/2016).
Menurut Santoso korban pertama meningal dunia karena tenggelam setelah berupaya menyelamtkan tambak ikan miliknya.
Sedangkan korban kedua remaja berusia 18 tahun bernama Roni Fadilah ditemukan meninggal dunia karena terseret arus.
"Korban pertama sempat diselamatkan saat tenggelam. Namun nyawanya sudah tidak tertolong. Sedangkan korban kedua karena terseret arus, " terang Santoso.
Banjir juga sudah mengisolasi empat Desa di Kampar Kiri Hulu akibat longsor.
Menurut Santoso, empat desa yang terisolir tersebut sampai saat ini memang sangat membutuhkan logistik.
Kenyatannya akses jalan yang tidak bisa dilewati serta sulitnya warga untuk mencari kebutuhan lewat Kabupaten Lima Puluh Kota.
"Jadi warga bisa melewati akses jalan ke perbatasan Sumatera Barat. Namun itu juga terbatas akses jalan yang sulit. Kondisi tersebut menjadikan sembako mahal. Kondisinya sekarang warga butuh sembako, " terang Santoso.
Kepala Badan Penggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edaward Sanger memastikan saat ini status siaga darurat banjir ditetapkan terkait bencana yang sudah melanda tiga kabupaten di Riau yakni Kampar, Kuantan Sengingi serta Rokan Hulu.
Dengan penetapan tersebut maka BPBD Provinsi bersama dengan BPBD kabupaten akan lebih fokus menganggulangi bencana termasuk mengupayakan dropping bantuan dari BNPB.
Kepastian penetapan siaga darurat banjir tersebut edward disela-sela rapat koordinasi penanganan tanggap darurat banjir di kantor BPBD Riau Jalan Sudirman, Kamis (11/2/2016) siang.
"Parameternya tiga kabupaten saat ini sudah menetapkan darurat bencaa banjir. Dengan adanya status siaga banjir ini, maka kita juga akan lebih leluasa untuk meminta bantuan, " terang Edward.
Salah satu yang akan diupayakan adalah meminta pengadaan satu unit helikopter dari BNPB.
Helikoter tersebut menurut Edward akan dipergukana untuk memantau kondisi banjir di Riau.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.