Empat Desa di Kabupaten Kampar Kiri Hulu Masih Terisolir
Santoso mengungkapkan, hingga saat ini terdata 26.614 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kabupaten Kampar.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Santoso mengungkapkan, hingga saat ini terdata 26.614 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kabupaten Kampar.
Banjir juga sudah mengisolasi empat desa di Kampar Kiri Hulu akibat longsor.
Menurut Santoso, empat desa yang terisolir tersebut sampai saat ini memang sangat membutuhkan logistik.
Kenyataannya akses jalan yang tidak bisa dilewati serta sulitnya warga untuk mencari kebutuhan lewat Kabupaten Lima Puluh Kota.
"Jadi warga bisa melewati akses jalan ke perbatasan Sumatera Barat. Namun itu juga terbatas akses jalan yang sulit. Kondisi tersebut menjadikan sembako mahal. Kondisinya sekarang warga butuh sembako, " terang Santoso usai mengikuti rapat koordinasi penanganan darurat banjir di kantor BPBD Provinsi Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (11/2/2016).
Pihak BPBD Kampar masih mengupayakan untuk menembus empat desa tersebut.
Namun kondisi banjir di beberapa Kecamatan lain yang juga butuh perhatian, maka pihaknya masih menunda.
"Kita pastinya akan upayakan memberikan bantuan. Namun kita masih fokus untuk penanganan banjir dulu," terang Santoso.
Kepala Badan Penggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger memastikan saat ini status siaga darurat banjir ditetapkan terkait bencana yang sudah melanda tiga kabupaten di Riau yakni Kampar, Kuantan Sengingi serta Rokan Hulu.
Dengan penetapan tersebut maka BPBD Provinsi bersama dengan BPBD kabupaten akan lebih fokus menganggulangi bencana termasuk mengupayakan dropping bantuan dari BNPB.
Kepastian penetapan siaga darurat banjir tersebut diungkapkan Edward disela-sela rapat koordinasi penanganan tanggap darurat banjir di kantor BPBD Riau Jalan Sudirman, Kamis (11/2/2016) siang.
"Parameternya tiga kabupaten saat ini sudah menetapkan darurat bencana banjir. Dengan adanya status siaga banjir ini, maka kita juga akan lebih leluasa untuk meminta bantuan," terang Edward.
Salah satu yang akan diupayakan adalah meminta pengadaan satu unit helikopter dari BNPB.
Helikopter tersebut menurut Edward akan dipergukan untuk memantau kondisi banjir di Riau.