TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kukuh Budiono (40) bersikap tidak bersalah usai meniduri anak tirinya berinisial Y (11).

Warga Jalan Ploso malah mengatakan bahwa setan yang meniduri anak tirinya.

Justru ucapan ini dikemukakan kepada istrinya yang juga ibu kandung korban.

Sejak ibunya menikah dengan bapak tirinya, Y tinggal bersama bapak kandungnya di Jalan Setro Baru.

Karena jarang bersama ibu kandungnya, korban berniat menginap di rumah ibu kandungnya. Ibu korban pun setuju korban tidur di rumah tersebut.

Rumah tersebut hanya memiliki satu kamar tidur. Korban bersama ibunya dan bapak tirinya pun tidur dalam kamar itu.

Persetubuhan ini terjadi pada tengah malam. Saat itu ibu korban sedang terlelap tidur.

Awalnya korban melaporkan kejadian ini kepada ibunya. Ibu korban memang konfirmasi kepada Kukuh. Bukannya mengakui perbuatannya, Kukuh malah membuat alasan.

“Bilang aja barangkali itu mimpi atau setan. Barangkali itu makhluk halus,” tulis Kukuh melalui WhatsApp (WA).

Selain bercerita kepada ibunya, korban juga bercerita kepada kepada saudara sepupunya.

Bibi korban yang mendengar cerita ini langsung memberitahu bapak kandung korban.

Tidak terima perbuatan Kukuh, bapak kandung korban lapor ke Mapolrestabes Surabaya.

Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengungkapkan petugas menangkap tersangka di rumahnya.

Awalnya tersangka bersikukuh tidak menyetubuhi anak tirinya.

Tersangka baru mau dikeler ke Mapolrestabes setelah petugas menunjukan percakapan antara tersangka dengan istrinya.

“Kami masih mendalami berapa kali tersangka menyetubuhi korban,” kata Ruth, Jumat (19/2/2016).

Sementara itu, tersangka bungkam selama rilis di Mapolrestabes tadi siang.

Namun tersangka hanya menggelengkan kepala setiap kali wartawan bertanya seputar persetubuhan tersebut.