Sembilan Sekolah Dasar di Malinau Ini Punya Kepala Sekolah Tapi Tiada Guru
Sebanyak 9 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Malinau belum memiliki guru untuk menjalankan proses belajar mengajar.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, MALINAU - Sebanyak 9 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Malinau belum memiliki guru untuk menjalankan proses belajar mengajar.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Malinau, Esly Parir didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan, Brata Puji Susila. Esly mengatakan, hingga saat ini Disdikpora Malinau masih kekurangan tenaga guru.
"Guru di Malinau ini terdiri atas dua bagian. Pertama, guru yang berstatus kontrak. Kedua, guru yang berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS). Untuk guru kontrak, kita hanya memiliki 300 orang. Sedangkan untuk guru PNS, kita memiliki 1.300 orang. Jumlah tersebut, belum bisa memenuhi kebutuhan guru di Malinau," ujar Brata.
Adapun sekolah yang belum memiliki guru, ungkap Brata, yakni SD Long Ranau, Long Nyau dan SD Rian Tubu di Kecamatan Sungai Tubu. Kemudian, SD Long Jalan, SD Nahakkramu, SD Halanga dan SD Long Mirau di Kecamatan Malinau Selatan Hulu.
Lalu, 1 SD di Desa Long Kebinu di Kecamatan Mentarang Hulu dan 1 SD di Desa Punan Setarap di Kecamatan Malinau Selatan.
"Beberapa SD yang saya sebutkan tadi ada yang baru berdiri di tahun 2015 lalu, dan ada pula SD yang sudah lama berdiri. Seperti SDN 07 Punan Setarap, yang merupakan filial dari SDN Setarap sudah berdiri sejak tahun 2014 lalu. Tapi, sampai saat ini masih belum memiliki guru," jelasnya.
Setiap sekolah yang disebutkan di atas sampai saat ini hanya memiliki kepala sekolah (Kepsek). Jadi selain menjadi pimpinan pada sekolah tersebut, kepsek juga menjadi guru.
"Ya ini lah permasalahan kami di Kabupaten Malinau. Semua sekolah itu merupakan sekolah yang berada di daerah pedalaman Malinau. Persoalan kekurangan guru ini sudah kita rasakan sejak bertahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, pada tahun ini lebih parah, karena tahun ini kita mendirikan sekolah-sekolah baru," jelasnya.
Program guru garis depan yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), lanjut Brata, menjadi sebuah harapan bagi Kabupaten Malinau untuk menambal kekurangan guru di daerah pedalaman.
"Kan ada perekrutan guru garis depan oleh Kemendikbud RI. Sedikitnya, ada 3000-an guru garis depan direkrut. Semuanya merupakan guru berstatus PNS. Nah, kami telah mengusulkan agar Malinau mendapatkan sedikitnya 70 orang guru garis depan.
Meskipun belum bisa mencukupi kebutuhan kita, paling tidak ini dapat membantu kita menambal kekurangan guru," harapnya.
Selain itu, Brata membeberkan, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan penambahan guru sarjana mengajar di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM3T) sebanyak 70 orang. Harapannya, kedua usulan tersebut dapat disetujui oleh Kemendikbud.
"Kan ada dua programnya, program guru garis depan dan guru SM3T. Dua-duanya kita usulkan. Kalau ditotal, kalau disetujui, kita mendapatkan tambahan guru sebanyak 140 orang. Kalau guru garis depan, mereka akan bertugas selamanya di daerah pedalaman dan perbatasan. Sedangkan untuk guru SM3T hanya bertugas selama 2 tahun," bebernya.
Artinya, ketika usulan tersebut semua terpenuhi, maka ada 1.740 guru di Kabupaten Malinau. 370 guru diantaranya bukan guru tetap di Malinau. "370 guru itu kan, di antaranya 300 guru kontrak dan 70 guru SM3T. Sedangkan sisanya merupakan guru tetap yang akan bertugas selamanya di Malinau," katanya. (ink)
SEKOLAH-SEKOLAH TANPA GURU
1. Kecamatan Sungai Tubu: SD Long Ranau, SD Long Nyau dan SD Rian Tubu
2. Kecamatan Malinau Selatan Hulu: SD Long Jalan, SD Nahakkramu, SD Halanga dan SD Long Mirau
3. Kecamatan Mentarang Hulu 1 SD di Desa Long Kebinu
4. Kecamatan Malinau Selatan.1 SD di Desa Punan Setarap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.