Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Menghadapi MEA, Kota Batam mempunyai keuntungan sendiri, sebab sejauh ini Batam sudah dikenal dengan kawasan perdagangan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Badan Pengusaha (BP) Batam,  Jhon Arizal dalam rapat bersama Panja DPR RI di Aula lantai 5 Kantor Graha Kepri, Batam, Rabu (24/2/2016) siang.

"Kita diuntungkan dengan kawasan perdagangan bebas. Sejauh ini kita sudah banyak menampung investor Asing," katanya.

Kepri khususnya Batam sudah sangat berpengalaman mulai memberikan banyak kemudahan-kemudahan perpajakan seperti bebas Cukai dan PPN.

"Untuk di Batam 65 persen Investor dari Singapura dan selebihnya dari negara-negara lain, selain itu, pertumbuhan ekonomi kita juga diatas pertumbuhan nasional," katanya.

Terkait masalah MEA ini, BP Batam tinggal melakukan perbaikan-perbaikan insfraturktur.

Beberapa insfratuktru yang sudah direncanakan yakni terkait Jalan Tol untuk mempermudahkan pengangkutan kontainer industri.

"Selain itu, kita juga menyiapkan air. Kemarin satu waduk sudah selesai dibangun. Setidaknya bisa menampung untuk dua juta penduduk dan kawasan Industri," kata Jhon menerangkan di depan anggota Panja.

Terakhir ia mengungkapkan permsalahan Tenaga Kerja yang ada di Kota Batam berupa demo-demo.

Namun saat kunjungan menkopolhukam beberapa waktu lalu, setidaknya sudah ada kerja sama terkait permasalahan demo, seperti demo harus diatur dan tidak boleh di sembarang tempat.

"Kemarin sudah ada kerja sama dengan Pak Menkopolhukam terkait demo yang dilakukan pihak serikat kerja. Besok tidak akan ada lagi demo-demo seperti itu," sebutnya.