Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Polisi Bunuh Anggota Brimob, Perburuan Kulit Harimau Hingga Erupsi Sinabung

Peristiwa pembunuhan pertama dilakukan Donald Ricardo Tampubolon, seorang anak polisi di Medan yang membunuh anggota Brimob Polda Sumatera Utara.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in Anak Polisi Bunuh Anggota Brimob, Perburuan Kulit Harimau Hingga Erupsi Sinabung
Tribun Medan/Array A Argus
Lima dari tujuh pelaku begal yang membunuh anggota Brimob Polda Sumut, Briptu Marisi Robert Parulian Silaen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Berita pembunuhan menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca oleh pengunjung Tribunnews.com sepanjang Jumat (26/2/2016) siang hingga sore.

Peristiwa pembunuhan pertama dilakukan Donald Ricardo Tampubolon, seorang anak polisi di Medan yang membunuh anggota Brimob Polda Sumatera Utara.

Kemudian ada berita mengejutkan dari Banjarmasin yang membeberkan kekejian seorang dosen yang tega menghabisi nyawa kedua orangtuanya serta adik kandungnya.

Selain berita pembunuhan tersebut, cerita masa lalu TKW asal Jogja yang terlantar di Malaysia, perdagangan kulit harimau hingga kondisi Gunung Bromo dan Gunung Sinabung menjadi berita yang banyak dibaca pembaca.

Berikut Tribunnews.com kembali merangkum berita-berita pilihan tersebut: 

1. Anak Polisi di Medan Bunuh Anggota Brimob

Donald Ricardo Tampubolon (24), seorang anak polisi di Medan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap anggota Brimob Polda Sumatera Utara, Briptu Marisi Robert Parulian Silaen.

Berita Rekomendasi

Reka ulang <a href='https://m.tribunnews.com/tag/pembunuhan'>pembunuhan</a> anggota brimob

Donald ditangkap bersama empat kawannya setelah buron selama 3 tahun. Masing-masing Rudini Syahputra (22) alias Acong, Oby Rivaldi Lubis (22), Wirdiansyah Dinata alias Imam (22), Ilham (24).

Sedangkan pelaku lainnya, Betong (26) dan Doni hingga saat ini masih buron.

Dalam reka ulang Jumat (26/2/2016) diketahui saat kejadian, kawanan begal ini melihat korban Marisi sedang sendirian kemudian mengejar korban dan memukul korban hingga terjatuh dari motor. Usai pemukulan tersebut, pelaku meninggalkan lokasi dan sempat buron selama tiga tahun.

2. Dosen Bunuh Orangtua dan Adik Gemparkan Banjarmasin

Nurhansyah alias Anang alias Nanang (45), masih jadi perbincangan hangat civitas Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) usai ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Poliban sekaligus dosen itu ditetapkan tersangka oleh Polres Banjar atas pembunuhan sadis dengan tiga korban jiwa.

Dia diduga terlibat pembunuhan yang terjadi terhadap orangtuanya sendiri Majid Sobari (76) dan istrinya, serta sang adik Ancah.

Majid (70) istri dan putra bungsungnya bernama Ancah, ditemukan tewas di dalam mobil Avanza warna Abu-Abu DA 8880 TI di Desa Danau Salak Kecamatan Astambul, Rabu (24/2/2016) dinihari.

Ketiganya diketahui selama ini tinggal di Gang Madrasah RT5 RW 2 Kelurahan Sekumpul, Kota Martapura.

Selain Nanang polisi juga menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka. 

3. Penjualan Kulit dan Tulang Harimau di Sumatera Selatan

Jajaran Subdit IV Tindak Pidana Tertentu Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel mengamankan Surwarno (42) dan barang bukti berupa kulit harimau Sumatera utuh berikut tulangnya, Jumat (26/2/2016).

Kulit harimau

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes R Djarod Padakova, mengatakan terungkapnya bisnis gelap penjualan kulit harimau berawal dari informasi organisasi pelindung satwa yang diperoleh penyidik.

"Kami langsung melakukan penyelidikan dan tindakan kepolisian sehingga berhasil menangkap pelaku berinisial S. Pelaku kami tangkap karena diduga melakukan jual beli binatang dilindungi," ujar Djarod dalam gelar perkara di Polda Sumsel , Jumat (26/2/2016).

Menurut pengakuan Suwarno, kulit harimau Sumatera didapat dari suku anak dalam di Kabupaten Musirawas seharga Rp 5 juta dan rencananya akan dijual ke pemesan seharga Rp 50 juta.

4. Cerita TKW Asal Bantul yang Terlantar di Malaysia

Rubini TKW yang ditemukan linglung di Malaysia, sejak kecil akrab dengan sang kakak Rubiyem, namun semuanya berubah sejak Rubini pulang merantau dari Pulau Sumatera.

TKW

Sejak pulang ke Kepuhan Argorejo Sedayu Bantul sekitar 5 tahun yang lalu dia sering bertengkar dengan kakaknya, bahkan kakaknya pernah dibiarkan di luar rumah sementara rumahnya dikunci dari dalam.

"Padahal sebelumnya akur sekali sejak kecil anaknya kan cuma dua itu, kalau berangkat kuliah Rubini selalu diantar menggunakan sepeda sampai Sedayu sebelum naik bis ke IKIP," cerita salah seorang tetangganya Tinah, Jumat (26/2/2016).

Bukan hanya kepada kakaknya, kepada tetangganya pun Rubini berubah menjadi pendiam dan kurang bersosialisasi sepulangnya dari Palembang.

Rubini sendiri hanya beberapa bulan berada di rumahnya sebelum akhirnya pergi tanpa pamit sama sekali hingga akhirnya dikabarkan ditelantarkan di Malaysia.

5. Bromo Status Waspada (level II), Sinabung Berstatus Awas (level IV)

Status Gunung Api Bromo diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II), Jumat (26/2/2016).

FOTO DOKUMEN/Gunung Bromo

Penurunan status tersebut dilakukan PVMBG berdasarkan analisis vulkanik Gunung Bromo di Jawa Timur, baik berdasarkan data visual dan instrumental yang sudah menurun.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penurunan status Waspada berlaku sejak Jumat pukul 13.00 WIB.

Daerah bahaya dipersempit dari radius 2,5 km menjadi radius 1 km. Artinya masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dari puncak kawah.

PVMBG telah melaporkan penurunan status Gunung Bromo tersebut kepada BNPB dan BPBD serta unsur-unsur terkait.

"Tidak perlu ada pengungsian. Wisatawan dapat berkunjung ke Gunung Bromo, namun tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km," jelas Sutopo melalui pesan elektronik kepada Tribunnews.com.

Sementara itu, Gunung Sinabung masih berstatus Awas (level IV). Staf Pos Pemantau Gunung Sinabung, Budi, mengatakan setelah erupsi pada Kamis (25/2/2016) malam, aktivitas gunung api di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, itu masih tinggi.

Warga diminta menjauhi zona merah karena status gunung masih awas.

"Hari ini Gunung Sinabung mengalami dua kali erupsi. Erupsi pertama pukul 06.50 WIB namun tidak ada guguran awan panas. Erupsi kedua pukul 08.53 WIB ada tiga kali guguran awan panas dengan jarak luncur 30 kilometer per jam," ujar Budi saat dihubungi Tribun Medan, Jumat (26/2/2016) sore.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas