Cerita Ibunda Almarhum Ryan tentang Atasan Gay dan Dokter Muda Cantik
Saat itu Ryan belum percaya diri karena statusnya masih karyawan harian di perusahaan pertambangan emas PT Sago Prima Pratama.
Editor: Wahid Nurdin
“Sepertinya ada yang iri sama dia, tetapi tiba-tiba ada seniornya yang senang bergaul dengannya,” katanya.
Senior dimaksud lalu mengajak Ryan bertamu ke kamarnya.
“Dia cerita, di sana kok aku geli, karena aku diraba-raba. Dipegang dadaku, pahaku. Mungkin seperti itu ya Ma kalau orang pacaran? Ryan ini kan tidak tahu pacaran. Dia memang tidak pernah namanya boncengan sama perempuan,” ujarnya.
Ryan kemudian mengaku tidak sadar, lalu tertidur di kamar seniornya itu. Pagi sebelum masuk kerja, diapun keluar dari kamar seniornya itu untuk kembali ke kamarnya.
“Ada temannya yang lihat dia keluar dari kamar seniornya. Lalu dia ditegur, kenapa kau ke situ? Itu orangnya kelainan,” ujarnya.
Ryan menjadi malu bertemu dengan teman-temannya di perusahaan sejak peristiwa itu. Dia malah banyak curhat kepada ibu maupun bapaknya.
Diberitakan, Ryan ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan luka potongan pada kedua pergelangan tangannya dan lehernya pada 17 Januari lalu. Saat itu, kamar tempat ditemukannya Ryan dalam kondisi terbuka.
Michael Fhilips, petugas kebersihan yang sedang menjalankan tugas saat itu melihat banyak darah di sekitar kamar. Diapun tidak berani masuk dan berteriak memanggil orang di sekitarnya.
Beberapa karyawan yang berada di sekitar kamarnya lalu menemukan Ryan dalam posisi tertelungkup.
Saat hendak diberikan pertolongan, diketahui Ryan masih memegang pisau cutter. Diapun meronta saat tubuhnya hendak dibalik.
Ryan diketahui meninggal dunia pada 30 Januari setelah 13 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Jenazahnya dimakamkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada 3 Februari.(*)