Besok, Umat Hindu Bali di Medan Adakan Ritual Mecaru
Sehari sebelum Nyepi 1938 Saka, umat Hindu di Medan bersiap melaksanakan Mecaru guna membersihkan diri dari segala dosa selama hidup di dunia.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sehari sebelum perayaan Nyepi 1938 Saka, umat Hindu di Bali bersiap melaksanakan ritual Mecaru guna membersihkan diri dari segala dosa selama hidup di dunia.
"Sebelum Nyepi, umat Hindu biasanya melakukan ritual Melasti. Ritual Melasti ini dilakukan di sungai, pantai atau laut. Tujuannya pensucian alam, guna kembali ke hakikatnya. Setelah itu, barulah diadakan ritual Mecaru," kata Ketua Suka Duka Dirgayusa Paguyuban Bali-Medan, I Wayan Dirgayasa, Senin (7/3/2016) sore.
Menurut dia, setelah kedua ritual itu dilaksanakan, di hari H akan diadakan ritual Catur Brata Penyepian. Dalam Catur Brata Penyepian ini ada empat hal yang patut dilaksanakan.
"Dalam Catur Brata Penyepian, nantinya akan dilakukan Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan. Keempat hal ini wajib dilakukan selama perayaan nyepi," ungkap Wayan.
Ia menjelaskan, maksud Amati Geni merupakan tindakan berpuasa selama 24 jam pada perayaan nyepi. Dalam menjalankan Amati Geni, umat Hindu dilarang menghidupkan api dan tidak boleh memasak.
"Yang kedua, Amati Karya. Makna Amati Karya ini tidak boleh melakukan segala aktivitas. Artinya, umat Hindu dilarang bekerja selama perayaan nyepi," terang dia.
Ketiga, Amati Lelungan. Makna dalam Amati Lelungan ini umat hindu diminta berdiam diri di rumah. Sedangkan Amati Lelaungan, tidak boleh menikmati hiburan.
"Semua indra selama perayaan nyepi dikekang. Ini bermakna kita harus benar-benar memanjatkan doa agar kembali suci seperti sediakala," kata dia.