Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masun Sopian Tidak Bisa Tidur di Malam Putranya Dibunuh

Di mata keluarganya, Dwiki yang gemar bermain futsal itu adalah pribadi yang baik.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Masun Sopian Tidak Bisa Tidur di Malam Putranya Dibunuh
youtube
Masun Sopian, ayahanda siswa SMK N 2 Bandar Lampung Dwiki Sopian yang jadi korban pembunuhan. 

Laporan Wartawam Tribun Lampung  Tri Purna Jaya

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Masun Sopian terpekur di kursinya yang berada di depan pintu masuk kediaman.

Meski terlihat lesu, orangtua Dwiki Sopian (16) siswa SMKN 2 Bandar Lampung yang tewas terbunuh dengan total 107 luka tusukan, tetap memberikan senyum ramah kepada setiap pelayat yang datang.

Masun mengaku sudah mengikhlaskan putra kesayangannya tersebut.

Raut wajahnya tegar.

Berkali-kali ia membenarkan letak peci yang ia kenakan saat menyambut pelayat yang datang di rumahnya yang berada di Jalan Untung Suropati, Labuhan Dalam.

Sambil merapikan baju koko warna keabuan, Masun menceritakan ada firasat yang membuat dirinya merasa gelisah di malam Dwiki terbunuh.

Berita Rekomendasi

Posisi Masun sendiri saat itu sedang tugas kantor di Cirebon.

"Malam itu saya tidak bisa tidur setelah ibunya (istri Masun) menelepon. Ada apa kok dia (Dwiki) tidak pulang-pulang," katanya, Selasa (8/3).

Malam itu, kata Masun, istrinya menelepon memberitahukan bahwa Dwiki belum pulang ke rumah pada Sabtu (5/3) pekan lalu.

Padahal, hari sudah larut malam dan siswa kelas X itu pun izin keluar hanya sebentar sambil membawa sepeda motor.

"Tadinya Dwiki pergi bersama ibunya membeli obat. Setelah mengantarkan pulang, Dwiki izin pergi keluar. Katanya hanya sebentar. Tapi kok sudah tengah malam belum pulang juga," katanya.

Firasat lain juga sempat membuat Masun semakin tidak bisa memejamkan mata saat di Cirebon pekan lalu.

Menurutnya, sehari-hari ponsel Dwiki selalu dalam keadaan hidup.

Namun pada malam petaka tersebut, Dwiki tidak bisa dihubungi sama sekali.

"Saya punya (firasat). Duh, hapenya mati (tidak aktif). Anak ini kan hapenya tidak pernah mati, hidup terus. Kebetulan, malam itu kok (hape) mati," kata Masun. Kalimat terakhir ia ucapkan dengan terbata.

Di mata keluarga, remaja yang gemar bermain futsal itu adalah pribadi yang baik.

Tidak pernah melakukan sesuatu hal yang di luar kewajaran.

Bahkan menurut Masun, Dwiki selama ini tidak pernah keluar rumah pada malam hari.

"Sehari-hari baik. Tidak pernah neko-neko. Jadi saya kaget sekali dengan kejadian ini. Setahu saya, dia tidak ada masalah apa-apa. Keluar rumah malam-malam saja jarang," katanya.

Mengenai aktivitas Dwiki yang diduga bergabung di sebuah klub motor, Masun mengatakan, anaknya itu belum bisa menjadi anggota.

Karena Masun sempat melarang Dwiki untuk bergabung dengan klub motor.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas