Sepenggal Cerita Warga 'Terpasung' Orde Baru Lihat Langsung Gerhana Matahari
Fenomena gerhana matahari total pada 11 Juni 1983 dan 9 Maret 2016 mempertontonkan antusiasme berbeda. Begini sekelumit ceritanya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Galuh Palupi dari Solo
TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - Menyaksikan gerhana matahari total pada 11 Juni 1983 tak segempita menyaksikan gerhana matahari total dan sebagian pada Rabu (9/3/2016).
Benarkah pemerintah Orde Baru turut andil menciutkan keinginan warga yang hendak menyaksikan langsung gerhana matahari total? Sekelumit cerita itu disampaikan Charma, warga Boyolali.
Gerhana matahari total di Indonesia pada 11 Juni 1983 dengan latar gambar Candi Borobudur. TVRI/YouTube
Pada 1983, Boyolali sekian daerah yang mengalami gerhana matahari total. Sebagian besar masyarakat menyambutnya dengan perasaan takut dan was-was.
Pemerintahan Presiden Soeharto mengeluarkan imbauan keras agar warga tidak keluar rumah saat gerhana matahari total sedang berlangsung.
Suasana gelap yang terjadinya gerhana matahari total di Pelataran BKB Palembang, Rabu (3/9/2016). SRIWIJAYA POST/WELLY HADINATA
"Waktu itu pemerintah daerah keliling menggunakan mobil dan menyuruh warga tidak keluar rumah. Jadi, tidak ada yang berani keluar rumah, apalagi melihat proses terjadinya gerhana. Semua orang berdiam di rumah masing masing karena takut buta," kata Charma yang sempat menyaksikan gerhana matahari total pada 1983.
Pemerintah setempat bahkan memberikan imbauan lebih ekstrem. Sejuma jalan cahaya yang masuk ke rumah harus ditutup.
Suasana Mendung saat terjadi fenomena gerhana matahari sebagian terpantai dari kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (9/3/2015). TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
"Sebelum hari terjadinya gerhana, warga sibuk menutupi rumah agar tidak ada cahaya yang masuk. Waktu itu masih banyak warga yang rumahnya terbuat dari anyaman bambu, jadi ya seluruh rumah ditutupi dengan kertas koran," kenang Charma sambil tertawa.
Gerhana matahati total di Boyolali pada hari itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, dan berdurasi sekitar lima menit.
Foto gerhana matahari (tidak) total hasil jepretan Ibu Ani Yudhoyono dari Aston Hotel, Bandung, 9 Maret 2016. Instagram Ani Yudhyono
"Siang hari lalu berubah seperti habis Magrib dan berangsur-angsur cerah kembali," kata Charma.
Berbeda dengan 33 tahun lalu, gerhana matahari yang terjadi hari ini disambut masyarakat dengan suka cita. Bahkan Indonesia bisa dibilang sukses menyelenggarakan astrotourism lewat fenomena alam yang langka ini.