Umat Harus Bertasbih, Bertahmid dan Berzikir saat Gerhana Matahari
Fenomena munculnya gerhana matahari total (GMT) merupakan bentuk kekuasaan dari Allah SWT.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (PWM Sumut), Prof dr Nawiri Yuslem mengatakan, fenomena munculnya gerhana matahari total (GMT) merupakan bentuk kekuasaan dari Allah SWT.
Untuk itu, sudah selayaknya kita memanjatkan doa dengan melaksanakan salat sunah berjamaah.
"Sebagai umat Islam, satu kegiatan yang kita laksanakan adalah pertama menyatakan kekaguman kita kepada peristiwa alam yang terjadi sebagai tanda kekuasaan Allah. Maka, kita diminta untuk salat, yang intinya melakukan tasbih menyatakan keagungan Allah," kata Nawiri, Rabu (9/3/2016).
Selain itu, umat Islam selayaknya melaksanakan tahmid, memuji atas apa yang diberikan oleh Allah. Kita juga diminta mengucapkan istighfar, sebagai bentuk mengingat kekuasaan Allah.
"Dengan kita mengingat kekuasaan Allah, tentu kita akan sadar atas semua kekurangan dan keterbatasan kita. Inilah makanya, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi kebangkitan umat Islam untuk menyadari berbagai kesalahan, kemungkaran untuk kita semua bertaubat, membangun bangsa ini sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Usai memberikan keterangan, Nawiri yang datang bersama Rektor UMSU, Drs Agussani kemudian naik ke lantai paling atas kampus Pascasarjana UMSU.
Di sana, mereka memantau langsung kemunculan gerhana matahari total.
Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), hingga pukul 08.00 WIB, masih saja ada masyarakat yang datang secara berbondong-bondong. Beberapa di antaranya membawa kacamata khusus. (ray/tribun-medan.com)