Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga: Menteri Yuddy Pernah Menjawab SMS Mashudi

Polda Metro Jaya telah menangguhkan penahanan Mashudi (37) seorang Guru Tidak Tetap (GTT) honorer K2 warga Kabupaten Brebes, Kamis (10/3/2016) malam.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Keluarga: Menteri Yuddy Pernah Menjawab SMS Mashudi
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Guru Honorer Mashudi 

Tribunnews.com, BREBES - Polda Metro Jaya telah menangguhkan penahanan Mashudi (37) seorang Guru Tidak Tetap (GTT) honorer K2 warga Kabupaten Brebes, Kamis (10/3/2016) malam.

Mashudi ditahan sejak 3 Maret 2016 lantaran mengirim SMS berisi ancaman kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Yudddy Chrisnandi.

Menurut saudara Mashudi, Muhammad Subhan, sebanyak 28 pesan singkat melalui ponsel yang dikirimkan ke nomor telepon milik Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan R B) tidak semuanya menggunakan kata-kata yang tidak pantas atau kasar.

Bahkan, pesan singkat yang dikirimkan kepada Men PAN beberapa di antaranya juga pernah mendapatkan pesan balasan. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti apa saja pesan balasan yang tertulis di dalam pesan singkat tersebut.

"SMS dengan perkataan yang kurang pantas atau kasar itu adalah akumulasi dari SMS-SMS sebelumnya. Ya mungkin, karena Mashudi kecewa terkait pembatalan kebijakan Menpan R B terkait nasib K2," ujar Subhan.
.
Ia membeberkan, jika di dalam pesan singkat balasan dari nomor yang dianggap milik Menpan R B berisi tentang tuduhan bahwa Mashudi adalah calo PNS.

"Di dalam percakapan SMS itu, nomor yang dianggap milik Pak Menpan RB pernah membalas SMS dari Mashudi dengan kata-kata yang intinya menganggap Mashudi adalah seorang calo PNS. Ya mungkin gara-gara balasan SMS itu keluarlah perkataan di dalam SMS yang dianggap kasar itu," katanya.

Subhan menyebut, jika apa yang dilakukan Mashudi bertujuan untuk memperjuangkan nasib rekan sesama honorer K2 yang hingga kini masih belum ada kejelasan.

BERITA TERKAIT

"Saya tegaskan, Mashudi bukan calo PNS. Dia hanya ingin memperjuangkan nasibnya saja agar diangkat menjadi PNS. Karena dia sudah mengabdi menjadi guru selama 16 tahun," jelasnya.

Subhan menambahkan, awalnya memang Mashudi tidak tahu berapa nomor telepon milik Menpan RB. Kemudian, ia mencari di internet dan menemukan nomor tersebut.

"Tahu no telepon nomor itu, Mashudi mencarinya di Internet. Kemudian ia segera SMS dengan maksud menyalurkan aspirasinya," katanya. (tribun jateng)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas