Pembunuh Sadis Dwiki Sempat Hidup 'Menggembel' Selama Pelarian
Otak pembunuhan sadis Dwiki Sopian sempat menjadi 'gembel' untuk menghindar dari kejaran polisi.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Setelah membunuh Dwiki Sopian, temannya sendiri, KRF bersembunyi dari kejaran polisi tak jauh dari rumahnya. Pada Jumat (11/3/2016) pagi ia menyerahkan diri.
“Tersangka KRF mengaku dia kabur tidak jauh dari rumahnya,” ujar Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Hari Nugroho, kepada wartawan.
KRF tidur berpindah tempat di dekat rumahnya. "Katanya pernah tidur di depan ruko-ruko," ucap Hari. Baca juga: Pembunuh Sempat Lakban Mulut Korban Lalu Tusukkan Pedang Berkali-kali
Otak pembunuhan Dwiki akhirnya menyerahkan diri dengan diantar keluarga dan pengacaranya. Ibu KRF bahkan meminta keselamatan nyawa anaknya ke Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin.
Tentie Rosalia, ibu KRF, menghadap Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin yang sedang membuka kantor sementara dari tenda di Terminal Rajabasa, Kamis (10/3/2016).
KRF membunuh Dwiki yang menerima 107 luka tusukan. Ia melakukannya di rumah pamannya di Jalan ZA Pagar Alam, Minggu (6/3/2016) dini hari.
Ia dan lima rekannya lalu membuang mayat Dwiki di semak-semak di Jalan Raden Imba Kesuma, Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan.