Pangdam Bukit Barisan Dituntut Hormati Jasa Pejuang 45
Pangdam I Bukit Barisan diminta tak menggusur paksa keluarga dari rumah dinas TNI karena orangtua mereka dulu pejuang 45.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Putra putri purnariwaran TNI dan Polri mendesak Pangdam I Bukit Barisan tak menggusur paksa keluarga dari rumah dinas TNI karena orangtua mereka dulu pejuang.
"Orangtua-orangtua kami ini Pejuang 45, Pak. Kenapa rumah kami sekarang digusur paksa? Hargailah perjuangan kami pak," ujar seorang pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Senin (14/3/2016).
Massa pengunjuk rasa berjumlah puluhan orang. Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Solidaritas Keluarga Besar Penghuni Asrama TNI-Polri (Formasi Pasti).
Menurut massa, mereka tinggal di kompleks asrama TNI sudah puluhan tahun. Bahkan, ada yang lahir sampai setua ini sudah tinggal di sana.
Pengunjuk rasa terdiri dari Asrama Widuri, Asrama Yonif 124, Asrama CPM dan Asrama Abdul Hamid. Semuanya menjadi korban pengusiran dari rumah dinas, karena akan diisi anggota TNI aktif.
Mereka berharap, Pangdam I Bukit Barisan berbelas kasih. Sebab, saat penggusuran berlangsung, masyarakat menganggap TNI bertindak arogan.
"Polisi Militer itu seharusnya melindungi kami. Bukan malah menakut-nakuti kami," sambung masyarakat.