Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tes Kesehatan Bupati Ogan Ilir Diduga Direkayasa, IDI Sumsel Siap Diperiksa

Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Selatan siap diperiksa terkait hasil tes kesehatan Ahmad Wazir Nofiadi, Bupati Ogan Ilir yang positif narkoba.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Y Gustaman
zoom-in Tes Kesehatan Bupati Ogan Ilir Diduga Direkayasa, IDI Sumsel Siap Diperiksa
Sriwijaya Post/Welly Hadinata
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sumatera Selatan, dr Rizal Sanif SpOG, saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (15/3/2016). 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hasil pemeriksaan kesehatan tim medis terhadap calon kepala daerah Ogan Ilir menimbulkan spekulasi, menyusul Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wariz Nofiadi Mawardi positif narkoba selama ini.

Pada Minggu (13/3/2016) malam, petugas Badan Narkotika Nasional pusat dibantu BNNP Sumatera Selatan membekuk Nofiadi di kediaman orangtuanya, Mawardi Yusuf, yang juga mantan Bupati Ogan Ilir. Nofiadi ditangkap bersama empat lainnya karena sedang teler sabu. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sumsel, dr Rizal Sanif SpOG, menegaskan pihaknya sudah menjalankan mekanisme pemeriksaan sesuai prosedur. Apalagi yang berwenang melakukan pemeriksaan tersebut adalah KPU Sumsel.

"Saat itu kebetulan ada tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada. KPU meminta IDI menyelenggarakan tes kesehatan tersebut. Semua sudah sesuai standar pemeriksaan, karena hasilnya langsung kita serahkan ke IDI cabang masing-masing daerah," ujar Rizal di Kantor Dinas Kesehatan Sumsel, Selasa (15/3/2016).

Terkait beredar dugaan hasil tes rekayasa, IDI Sumsel membantah tegas. Sebab, tim medis dalam hal ini RSMH Palembang yang bertugas sudah berkompoten dan profesional di bidangnya.

"RSMH adalah rumah sakit pusat tipe A. Seluruh peralatan lengkap. Maka itu pemeriksaan dilakukan di sana. Tidak hanya tes narkoba yang dilakukan. Seluruh tes kesehatan lain juga dijalankan," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Rizal percaya tim medis bertanggung jawab menjalankan tugas profesinya.

"Jika memang meragukan dan kalau penyidik mau periksa, silakan saja. Kami tidak bisa beberkan hasil pemeriksaan ke publik, sebab itu merupakan privasi," tegas dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas